Ketua Fraksi PKS Minta Masyarakat Waspadai Pihak yang Provokasi Saat Aksi 2 Desember
Aparat Polri dan TNI akan ikut salat jumat bersama serta mempersiapkan tempat yang nyaman untuk ibadah tersebut
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) akhirnya mendapatkan titik temu dengan aparat keamanan terkait aksi 2 Desember 2016.
Bahkan, aparat Polri dan TNI akan ikut salat jumat bersama serta mempersiapkan tempat yang nyaman untuk ibadah tersebut. Sementara bagi nonmuslim peserta aksi akan disediakan tempat yang nyaman untuk istirahat.
Selanjutnya, Polri juga bersedia mencabut larangan demo dan himbauan armada bus untuk tidak mengangkut pendemo dari berbagai daerah.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengapresiasi kesepakatan ini sebagai langkah yang arif dan bijaksana dari semua pihak khususnya Polri dan TNI dalam merespon aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat di muka umum yang dilindungi oleh konstitusi.
"Ini harapan kita bersama agar suasana menjelang aksi tetap tenang, damai, tidak gaduh dan kondusif. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dari aparat keamanan," ungkap Jazuli melalui pesan singkat, Rabu (30/11/2016).
Menurut Anggota Komisi I ini, pendekatan persuasif dan dialog dengan elemen rakyat dan umat tetaplah pilihan yang terbaik. Terlebih di dalamnya berhimpun ulama, kyai dan habaib serta para santri.
Para demonstran ini adalah bagian dari rakyat Indonesia yang harus dilindungi hak-haknya, difasilitasi, dan dijaga keamanannya bukan sebaliknya dijauhi, dideskriditkan, dituduh macam-macam dan sebagainya yang justru kontraproduktif dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Saya pribadi menilai tidak ada keinginan yang berlebihan dari elemen rakyat dan umat ini. Tuntutan mereka sejak awal adalah penegakan hukum yang adil bagi penista agama, yang juga sudah ditersangkakan oleh Polisi," kata Jazuli.
Dengan kesepakatan ini, Jazuli Juwaini optimis aksi demontrasi akan berlangsung damai dan lancar bahkan bisa sangat indah karena menghadirkan kebersamaan diantara rakyat dan umat dengan aparat keamanan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh. Apa yang menjadi aspirasi rakyat dan umat pun benar-benar didengar dan diperhatikan yakni penegakan hukum yang adil bagi penista agama.
Meski demikian, Jazuli tetap berpesan kepada para peserta demonstrasi agar menjaga ketertiban dan keamanan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan dalam menyampaikan pendapat. Selain itu, harus tetap siaga dan waspada jika ada provokator dan penyusup yang mengacaukan aksi.
"Demonstran harus tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi. Selain itu harus selalu waspada terhadap kemungkinan adanya pihak ketiga yang memprovokasi dan mengacaukan keadaan. Ingat, Indonesia dan Jakarta adalah milik kita bersama yang harus kita jaga dengan sepenuh hati dan segenap jiwa," pungkas Jazuli.