Ribuan Pejalan Kaki Ciamis-Monas Dikompres Es Batu
Sampai Selasa sore, para peserta jalan kaki telah berada di kawasan Garut menuju Nagrek, Bandung.
Editor: Hendra Gunawan
Seperti diberitakan, ribuan orang asal Ciamis, Jawa Barat, berjalan kaki menuju Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa pada 2 Desember 2016. Mereka berjalan kaki sejak Senin (28/11) lalu.
Pada Selasa (29/11) siang, rombongan tersebut telah memasuki kawasan perbatasan Tasikmalaya-Garut, tepatnya di daerah Pamoyanan-Gentong, Kabupaten Tasikmalaya.
Ribuan orang yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga membuka posko pendaftaran bagi warga sebagai relawan unjuk rasa di Jakarta pada 2 Desember 2016.
Hampir di sepanjang jalan wilayah Tasikmalaya Utara, rombongan disambut warga sekitar yang telah menyediakan persediaan makanan dan minuman di pinggir jalan. Siang kemarin, rombongan tengah beristirahat sambil salat bersama di salah satu posko dan masjid di wilayah tersebut.
Koordinator lapangan Saeful Khiyar mengatakan, setidaknya ada 3.000 orang yang hari ini berangkat dari perbatasan Kota Tasik di wilayah Rajapolah. Massa terdiri gabungan dari santri dan masyarakat umum. Mereka telah menempuh jalan kaki dari Masjid Agung Ciamis pada Senin kemarin.
"Start-nya hari ini dari perbatasan Tasik daerah Rajapolah. Hari ini kita berjalan sampainya di mana lihat situasi juga. Titik istirahat nanti di Ciawi sekitar pukul 11.00," kata Saeful kepada wartawan di posko pengistirahatan, Selasa siang.
Kemarin Saeful menargetkan bisa berjalan kaki sampai di Nagrek perbatasan Garut-Bandung. Ia yakin bahwa rombongan akan semakin bertambah dengan relawan yang akan bergabung dari daerah Malangbong, Garut, dan Bandung.
Bus Polisi untuk Massa Jalan Kaki
Polri mengklaim akan mengawal sekitar 10.000 orang yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat, yang nekat berjalan kaki ke Jakarta untuk mengikuti aksi 2 Desember 2016. Massa sengaja berjalan kaki lantaran tak ada perusahaan transportasi yang bersedia mengantarkan ke Ibu Kota Jakarta.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya siap mengakomodasi massa yang sudah terlanjur berjalan kaki itu. Dia meminta agar koordinator lapangan berkoordinasi dengan kantor kepolisian setempat yang tengah dilintasi.
"Hari ini akan ditawarkan kendaraan-kendaraan. Jika ingin naik bus, polisi yang dilintasi agar dikoordinasikan dengan koordinator lapangannya," ujar Boy di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (29/11).
Seperti diberitakan sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab mengklaim, sebanyak 10.000 orang dari Ciamis siap mengikuti aksi 2 Desember. Namun massa terpaksa berjalan kaki lantaran kepolisian setempat melarang perusahaan transportasi memobilisasi massa ke Jakarta.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir potensi kericuhan pada aksi 2 Desember. Namun setelah disepakati format aksi Jumat nanti, yakni berupa zikir dan doa bersama di Monas, Rizieq meminta agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencabut maklumat larangan massa dari daerah ke Jakarta. (Kompas.com/bin)