Kapolri Izinkan Aksi 412 di Bundaran HI Karena untuk Parade Budaya, Ternyata Ada Atribut Parpol
"Kita panggil panitia, kita memberikan teguran supaya ke depan CFD tidak dipakai lagi untuk kegiatan partai," kata Tito.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyayangkan adanya atribut partai politik dalam parade Bhinneka pada 4 Desember 2016 di Bundaran HI.
Tito mengatakan pihaknya telah menyampaikan teguran kepada penyelenggara terkait car free day (CFD).
"Permintaannya, parade budaya. Sehingga kepolisian mendukung. Disayangkan ada beberapa atribut partai ada di situ. Kita panggil panitia, kita memberikan teguran supaya ke depan CFD tidak dipakai lagi untuk kegiatan partai," kata Tito dalam rapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Tito mengatakan teguran itu dilakukan agar tidak ada partai lain yang menggunakan CFD sebagai kegiatan parpol.
"Nanti banyak pihak menggunakannya untuk kegiatan-kegiatan lain," kata Tito.
Baca: Menteri Khofifah Akui Pegawainya Ada di Acara CFD Namun Bukan untuk Ikut Aksi 412
Dari foto-foto yang diperoleh Tribunnews.com, bendera Golkar dan Partai NasDem dominan dalam parade yang dinamakan 'Indonesia Kita' itu.
Acara itu juga dihadiri Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Baca: HMI Sebut Benderanya Dicuri Sehingga Berkibar di Bundaran HI
Jenderal Bintang Empat itu menegaskan pihaknya konsisten memberikan area bagi masyarakat untuk di hari Minggu untuk berolahraga, hiburan dan budaya.
"Semata-mata itu saja. Kita memberikan teguran pada panitia," kata Tito.
Sebelumnya, Bidang Hukum Panitia Parade 'Kita Indonesia', Taufik Basari, meminta maaf terhadap pelanggaran di acara Car Free Day pada Minggu (4/12/2016).
Dia telah menerima teguran dari Polda Metro Jaya mengenai pelanggaran Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
"Kami panitia menerima teguran Polda Metro Jaya dengan baik sebagai evaluasi kegiatan kemarin," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/12/2016).
Dia mengakui kekurangan selama aksi berlangsung karena tidak bisa total mengeliminir adanya atribut Partai Politik dalam aksi 412.
Menurut dia, apa yang mendasari teguran Polda memang benar adanya.
"Kami mengakui memiliki kekurangan. Ada sebagian peserta menggunakan atribut partai, banyak sampah dan ada yang menginjak taman," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.