Rachmawati Soekarnoputri: Tidak Mungkin Kami Mau Menduduki DPR-MPR
"Aspirasi itu rencananya kami berikan pada pimpinan DPR - MPR dalam bentuk petisi di luar gedung,"
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rachmawati Soekarnoputri membantah secara keras tuduhan yang menyebut dirinya menggerakkan massa untuk menduduki Gedung DPR - MPR pada 2 Desember 2016 lalu.
Rachmawati Soekarnoputri mengakui telah merencanakan aksi damai ke Gedung DPR - MPR untuk mendesak konstitusi negara kembali pada Undang-undang Dasar (UUD) 1945 yang asli.
Aksi tersebut akan digelar melalui surat izin dari Polda Metro Jaya tanggal 29 Oktober 2016.
Namun, ia menegaskan pengembalian konstitusi negara ke UUD 1945 tidak boleh melalui amandemen ke lima.
"Aspirasi itu rencananya kami berikan pada pimpinan DPR - MPR dalam bentuk petisi di luar gedung," kata Rachmawati Soekarnoputri di kediamannya di Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
Menurutnya, tidak ada sedikit pun niatan untuk menguasi gedung DPR - MPR.
"Jadi pimpinan DPR-MPR yang keluar gedung, bukan kami yang masuk ke dalam, kan tidak mungkin kami mau menduduki DPR - MPR," ucapnya.
Adik Megawati Soekarnoputri itu mengaku sudah mendapat restu dari Ketua MPR, Zulkifli Hasan untuk melaksanakan aksi damai tersebut.
Ia mengaku mendapat kabar dari Zulkifli Hasan bahwa ada dua opini dalam usaha mengembalikan konstitusi ke UUD 45, yakni kembali ke asalnya langsung dan melalui amandemen kelima.
"Saya minta Pak Zulkifli Hasan untuk mencatat aspirasi kami agar konstitusi kembali ke UUD 45 tapi tanpa melalui amandemen kelima," kata Rachmawati Soekarnoputri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.