Sketsa Negara 'Jajahan' China Disita Polisi dari Dinding Kamar Hatta Taliwang
Muhammad Hatta Taliwang (62) ditangkap petugas Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di rumahnya, Rusun Bendungan Hilir 2
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) beberapa hari, akhirnya Muhammad Hatta Taliwang (62) ditangkap petugas Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di rumahnya, Rusun Bendungan Hilir 2, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2016) dini hari.
Barang pribadi, seperti sketsa peta, disita petugas dari kamar Hatta dalam penangkapan tersebut.
"Polisi sempat periksa-periksa berkas data-data, catatan tangan, buku punya Pak Hatta. Tapi, eggak ditemukan apa-apa. Tapi, pas periksa dinding kamar ada yang dibawa polisi, sketsa peta 'Negara-negara yang Dikuasai China. Itu aja yang dibawa polisi. Kalau laptop handphone enggak dibawa," kata Ketua RT di Rusun Benhil 2, Karman (68).
Karman mengaku didatangi petugas dari Polda Metro Jaya sekitar pukul 01.00 WIB. Petugas memintanya menjadi saksi penangkapan dan penggeledahan di rumah Hatta Taliwang yang berada di Blok C nomor 4, lantai 2 Rusun Benhil 2.
Menurutnya, saat itu ada 12 petugas yang sebagian besar mengenakan pakaian bebas.
"Mereka tanya sambil nunjukin foto dan data Pak Hatta. Katanya, 'Apa benar ini warga bapak. Saya jawab, iya. Lalu, mereka minta diantar ke rumahnya dan minta saya jadi saksi," ujarnya.
Lantas, Karman mengetuk pintu rumah Hatta dan memanggil namanya. Dan Hatta menjawab panggilan tersebut sembari mengintip door viewer peephole atau lubang intip pintu.
"Setelah saya ketuk pintunya, dia jawab, 'Siapa nih'. Saya bilang, 'Ini Pak RT'. Setelah itu, dia buka pintunya," jelasnya.
Menurutnya, Hatta tidak melakukan perlawanan saat dijemput oleh belasan polisi tersebut sehingga tidak terdengar keributan. Tak tampak raut wajah ketakutan maupun ketegangan dari Hatta. Justru, Hatta mengaku kepda polisi dirinya berencana mendatangi Mapolda Metro Jaya terkait kasusnya tersebut pada pagi hari itu.
Namun, petugas yang datang tetap meminta Hatta untuk menandatangani surat penangkapannya.
"Kata Pak Hatta ke polisi, 'Sebetulnya saya besok mau datang ke polda,pak'. Lalu, Pak Hatta diminta tanda tangani surat, ada tiga surat," jelasnya.
"Waktu polisi-polisi itu mau bawa dia, Pak Hatta-nya nurut aja, enggak melawan," sambungnya.
Menurut Kasman, saat itu tak ada warga yang tahu jika belasan polisi berdatangan untuk menjemput Hatta dari rumahnya mengingat waktu sudah lewat tengah malam. Para petugas pun datang dengan tenang.
"Mereka waktu datangi saya dan Pak Hatta kasih unjuk tanda anggota, surat tugas dan ada surat penjemputannya. Makanya saya diminta jadi saksi," ujarnya.