Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duka Ahok dalam Pelukan sang Kakak

Dalam sebuah ruangan di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Ahok terlihat tengah duduk di atas sebuah kursi.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Duka Ahok dalam Pelukan sang Kakak
Istimewa
Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipeluk kakak angkatnya, Nana Riwayatie, seusai menjalani sidang perdana dugaan penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Selasa (13/12/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terlihat sedih usai menjalani persidangan kasus dugaan penistaan agama yang melilitnya.

Dalam sebuah ruangan di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Ahok terlihat tengah duduk di atas sebuah kursi.

Saat itu, Ahok terlihat tengah dipeluk oleh kakak angkatnya, Nana Riwayatie. Raut wajah Ahok dan Nana terlihat merengut, cenderung sedih. Ahok tampak memegang tangan kakak angkatnya itu.

Saat persidangan, Ahok menolak disebut ada niatan untuk menistakan agama dengan menyitir Surat Al Maidah ayat 51, saat kunjungan kerja ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, 27 September 2016 lalu.

Saat membacakan eksepsi, Ahok bercerita, bagaimana dirinya dibesarkan oleh orangtua angkat yang beragama muslim, meski dilahirkan oleh kedua orangtuanya beragama Nasrani.

Dalam kehidupan pribadinya, ucap Ahok, dirinya kerap berinteraksi dengan teman-temannya yang beragama Islam. "Termasuk dengan keluarga angkat saya Almarhum Haji Andi Baso Amier, yang merupakan keluarga muslik yang taat," ucap Ahok.

Selain diasuh dengan keluarga Islam, Ahok mengaku sedari kecil, sejak menginjakkan Sekolah Dasar (SD), belajar mengenai Islam dari guru-gurunya. Mempelajari agama Islam, ucap Ahok, berlanjut hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Berita Rekomendasi

"Sehingga sejak kecil sampai sekarang, saya tahu harus menghormati ayat-ayat suci Al Quran," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ahok sempat berhenti sejenak, dan melanjutkan pembacaan nota keberatan sambil terisak, "Jadi saya tidak habis pikir, mengapa saya bisa dituduh sebagai penista agama Islam," lirih Ahok.

Kemudian, Ahok kembali bercerita, dirinya dilahirkan dari pasangan keluarga non-muslim, Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsih. Tapi, diangkat sebagai anak oleh keluarga Islam asal Bugis, Andi Baso Amier dan Misribu binti Acca.

"Ayah saya dengan ayah angkat saya, bersumpah untuk menjadi saudara sampai akhir hayatnya. Kecintaan kedua orang tua angkat saya kepada saya, sangat berbekas pada diri saya, sampai dengan hari ini," ucap Ahok.

"Bahkan uang pertama masuk kuliah S2 saya di Prasetya Mulya, dibayar oleh kakak angkat saya, Haji Analta Amir. Saya seperti orang yang tidak tahu berterima kasih, apabila saya tidak menghargai agama dan kitab suci orang tua dan kakak angkat saya yang Islamnya sangat taat," imbuh Ahok.

Dalam sidang kasus dugaan penistaan agama karena perkataannya di Kepulauan Seribu, calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga didampingi puluhan advokat.

Satu diantaranya adalah Fifi Lety Indra yang merupakan adik kandung sang terdakwa.

Saat ditemui usai persidangan, Fifi kembali menegaskan bahwa kakaknya tidak mungkin menistakan ayat Alquran. Pasalnya, mereka dibesarkan di Belitung yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam.

"Kami dari kecil dibesarkan dengan mayoritas Muslim dan di kampung saya juga kalau takbiran bareng-bareng bisa ikut pukul bedug," kata Fifi.

Menurutnya, kasus yang menjerat Ahok tidak lepas dari dinamika politik selama masa Pilkada Jakarta. "Bayangkan, hanya untuk kepentingan politik tertentu, semua dikorbankan. Sayang sekali," katanya.

Selain itu, Fifi menuding, pihak-pihak yang marah dengan ucapan Ahok karena tidak melihat rekaman pidato tersebut secara utuh.

"Mayoritas itu kan mereka tidak pernah nonton video yang sesungguhnya. Mereka justru hanya menonton video editan dari Buni Yani," kata Fifi.(dennis/glery/valdi arief/amriyono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas