Para Tokoh, Politikus dan Pemimpin Agama Diharapkan Ciptakan Keteduhan
Segala perbedaan baik suku, agama, ras dan pandangan politik, serta ideologi ini dapat hidup rukun dan saling menghormati
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nasionalis, akan mengadakan Rapat Akbar dan Konsolidasi Kebangsaan di Kampus Universitas Jayabaya Pulo Mas, Jakarta Timur, 22 – 23 Desember 2016.
Kegiatan yang mengambil tema 'Bersatu Membangun Indonesia Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika' ini dirasa Ketua panitia, Ismail Marassabesy merupakan momen tepat bagi mahasiswa untuk melakukan refleksi akhir tahun dan konsolidasi gerakan.
"Kita melihat perjalanan bangsa satu tahun ke belakang, betapa bangsa ini berjalan terseok-seok karena adanya pandangan sempit anak bangsa yang masih mempersoalkan perbedaan diantara sesama anak bangsa. Padahal perbedaan itu suatu keniscayaan, justru dengan perbedaan itulah bangsa ini mendapatkan anugerah yang luar biasa," kata Ismail Marasabessy di Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Segala perbedaan baik suku, agama, ras dan pandangan politik, serta ideologi ini dapat hidup rukun dan saling menghormati, karena adanya perekat yaitu Pancasila.
"Sebagai bangsa yang heterogen, Indonesia harus bersyukur karena disatukan oleh ideologi negara Pancasila. Kita prihatin kalau sekarang ini justru ada kelompok yang mempersoalkan perbedaan, dan ironisnya itu dengan nada kebencian," tuturnya.
Kedepan, diharapkan persoalan-persoalan yang mengoyak rasa persatuan dan kesatuan ini para Tokoh, Politikus dan Pemimpin Agama Diharapkan Ciptakan Keteduhan.
"Saya harap hiruk pikuk ini karena persoalan perbedaan pilihan politik saja, sehingga akan selesai ketika proses kontestasi politik ini berakhir. Jangan korbankan NKRI hanya demi ambisi sesaat," ucapnya.
Dirinya mengajak para pemimpin saat ini, para pemimpin sebelumnya serta para politikus dan para pemimpin agama untuk bersama-sama menciptakan keteduhan, sehingga perbedaan yang ada dapat disikapi dengan arif bijaksana, sehingga rakyat menjadi tenang.
Oleh karena itu, dalam Rapat Akbar dan Konsolidasi Kebangsaan ini juga akan dibahas mengenai persoalan-persoalan kebangsaan dan nasionalisme. Selain itu juga dibahas mengenai penguatan demokrasi, penegakkan hukum, pemberdayaan lingkungan, penguatan ekonomi dan pendidikan yang berkemajuan.
Rapat Akbar dan Konsolidasi Kebangsaan BEM Nasionalis ini rencananya akan dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa, dan Kapolri Jend Tito Karnavian.
Sebanyak 80 perwakilan BEM se-Indonesia diperkirakan akan turut meramaikan kegiatan ini. Panitia melansir peserta merupakan perwakilan-perwakilan BEM dari Universitas di Aceh, Medan, Padang, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, NTB, Maluku, Maluku Utara, Surabaya, Semarang, Jogja, Bandung, Tasikmalaya, Bogor dan Jakarta.