Anggota Polisi Wajib Kenakan Rompi Antipeluru
Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, jelang Natal dan tahun baru, biasanya ancaman terorisme semakin besar.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto memastikan, Polri siap mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
Polri akan memperketat penjagaan di gereja khusus perayaan Natal.
"Jadi jemput bola dan sistem diatur bersama sehingga waktu pelaksanaan akan terjaga dengan baik," ujar Rikwanto.
Nantinya, Polri dan pihak gereja akan menentukan bagaimana sistem keamanan yang akan mereka gunakan. Rikwanto mengatakan, jelang Natal dan tahun baru, biasanya ancaman terorisme semakin besar.
Hal tersebut diketahui berdasarkan penangkapan kelompok teroris sebelumnya yang mengincar aksi pada akhir tahun.
"Menghadapi Natal dan tahun baru pasti ada saja yang melakukan upaya seolah-olah mengedepankan agama ataupun ajaran agama tertentu, tetapi intinya membuat keresahan masyarakat," kata Rikwanto.
Rikwanto menegaskan bahwa tidak boleh ada halangan terhadap siapa pun untuk melakukan ibadah.
Operasi Lilin akan dimulai pada 22 Desember 2016 hingga awal Januari 2017.
"Semua dari Sabang sampai Merauke, tugas kepolisian dibantu TNI dan masyarakat lainnya siap untuk mengamankannya," kata Rikwanto.
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengimbau kepada para personel Polri yang akan melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017, agar menyiapkan dan melengkapi berbagai kebutuhan keamanan dan perlindungan diri.
Personel Brimob, juga akan menyiapkan pengamanan personel dengan cara double system.
Yakni membantu personel yang tidak memiliki rompi antipeluru dan senjata untuk membantu menjaga dan mencover personel tersebut.
"Personel yang memiliki rompi antipeluru dan senjata pakai saja. Teman-teman dari Brimob terutama untuk melakukan double system," ujar Tito Karnavian usai memberikan Kuliah Umum di Gedung Bale Sawala Unpad Jatinangor.
Menurutnya, masyarakat yang akan merayakan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 tidak perlu khawatir mengenai keamanan. Polri, TNI dan seluruh stakeholder akan terus berupaya mengamankan saat perayaan dua momen tersebut.
"Silahkan merayakan Natal dan Tahun Baru. Kami tidak akan libur, dan kami akan melakukan pengamanan agar masyarakat nyaman dan aman. Saya kira tidak perlu khawatir. Ini langkah kami untuk terus bekerja bagi keamanan negara," katanya.
Sebanyak 150 ribu pasukan gabungan juga turut dilibatkan dalam pengamanan Operasi Lilin 2016 untuk mengamankan Natal dan tahun Baru 2017. "Total pasukan kurang lebih 150 ribu, gabungan Polri, TNI dan instansi terkait," ucap Kapolri.
Tito Karnavian yang juga mantan Asrena ini merincikan 150 ribu personel itu merupakan gabungan dari 80 ribu pasukan Polri, jajaran TNI 150 ribu, Satpol PP 3000 dan sejumlah instansi serta elemen terkait.
Lebih lanjut, Tito Karnavian meminta semua pihak agar bersinergi sehingga pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 bisa berjalan aman, damai, dan hikmat.
"Seluruh jajaran kedepankan pendekatan yang soft selama rangkaian pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017. Jika diperlukan, upaya penegakan hukum juga harus diterapkan, utamanya untuk sweeping demi menunjukkan eksistensi negara dalam melindungi masyarakat," terang jenderal bintang empat itu.