Jika Gerindra Masuk Kabinet Jokowi, Tak Ada Partai yang Murni Oposisi
Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyayangkan jika kader Partai Gerindra masuk ke dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyayangkan jika kader Partai Gerindra masuk ke dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo.
Pasalnya, kata Doli, Gerindra yang sejak awal sudah mendeklarasikan diri sebagai partai oposisi, sebaiknya tetap pada jalur yang ada.
"Saya sangat menyayangkan kalau memang betul nanti Gerindra masuk kabinet. Itu artinya tidak ada lagi partai yang murni oposisi," kata dia saat ditemui di Kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa (27/12/2016)
Pemerintah, kata dia, masih memerlukan partai penyeimbang yang dapat melakukan kritik terhadap kebijakan dan program yang dikeluarkan. Tanpa itu, Doli menilai, pemerintahan justru tidak akan berjalan secara baik.
Sementara itu, Fadli Zon menegaskan, perlu performa baru, terutama membenahi perekonomian bangsa oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Masalah ekonomi, Fadli menegaskan kembali haruslah menjadi fokus. Namun, Fadli belum mendengar ada rencana pemeritah akan melakukan perombakan kabinet.
"Apa yang sudah dikatakan oleh Pak Prabowo (Ketua Umum DPP Partai Gerindra), sebagai seorang negarawan beliau akan mendukung pemerintahan Jokowi hingga selesai. Namun tetap ada ruang kritik dalam mengawasi pemerintahan ini," tutur Fadli.
"Mengawasi pemerintahan ini tanpa harus masuk ke kabinet dalam mendukung pemerintah. Mendukung pemerintah, tanpa harus berada di dalam pemerintahan," tegasnya.
Rumor yang berhembus, Partai Gerindra ditawari posisi di kabinet. Jika perombakan kabinet jadi dilakukan diawal tahun, akan ada penambahan posisi wakil menteri.