Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penuturan Tony, Korban KM Zahro yang Selamat: Saya Sempat Dengar Suara Istri Minta Tolong

Tony terperanjat begitu mendengar teriakan minta tolong seorang perempuan dari balik kobaran api dan asap tebal.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Penuturan Tony, Korban KM Zahro yang Selamat: Saya Sempat Dengar Suara Istri Minta Tolong
Tribunnews.com/ Amriyono Prakoso
Jenazah korban KM Zahro Expres diserahkan kepada pihak keluarga di RS Polri, Kamis (5/1/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lingkaran bola mata Tony Martinus Gunawan (39) sembap dan berkaca-kaca saat menunggu di ruang Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sepanjang Senin (2/1/2017).

Ia menanti kepastian nasib istrinl tercintanya, Nia Kurniati (33) dan empat anggota keluaeganya yang hilang dalam kebakaran KM Zahro Express di perairan Teluk Jakarta pada Minggu pagi, 1 Januari 2017.

Namun, sembari menggendong putranya, Rivanno Rains Gunawan (3), ia berusaha tegar saat menceritakan dramatis dan mencekamnya detik demi detik terbakarnya kapal nahas tersebut hingga membuat rombongan keluarganya tercerai-berai.

Ia menceritakan, dirinya bersama 12 anggota keluarga besar Dadin Suganda berangkat dari Lembang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam sekira pukul 23.00 WIB, menumpangi dua mobil, ke dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.

Ia dan rombongan keluarga hendak berlibur dalam rangka libur Tahun Baru 2017, di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Setiba di dermaga, rombongan menaiki kapal KM Zahro Express dengan memilih barisan kursi di bagian tengah lantai bawah kapal.

Tony, istri dan anaknya duduk di kursi baris ketiga. Sang kakek, Dadin Suganda (65) dan istri, Eha Julaeha (61), duduk tepat di kursi belakangnya. Sementara, dua anak Dadin yang lain bersama dua menantu dan empat cucu duduk berderet di sisi kiri sampingnya.

Berita Rekomendasi

Dan ada mesin kapal berada di dekat barisan kursi tersebut.

"Saat itu penumpangnya pada menghadap ke mesin. Anak saya, Rivanno, dekat situ juga dipangku sama istri. Di belakang kami ada kakek (Dadin Suganda) dan neneknya (Eha Julaeha). ujarnya.

Sesaat kapal mulai berlayar, Tony memutuskan naik ke buritan kapal untuk menikmati pemandangan sembari mengisap sebatang rokok.

Namun, baru sekitar 15 sampai 20 menit kapal lepas dari dermaga, tiba-tiba ia mendengar ledakan diikuti kobaran api dan kepulan asap hitam.

Lantas, ia berlari menuju sumber ledakan yang ternyata berasal dari mesin kapal di lantai bawah. Ia panik karena teringat keluarga besarnya duduk di barisan kursi dekat mesin kapal tersebut.

Tony berusaha memasuki pintu masuk tempat barisan kursi penumpang. Namun, ia tak bisa memasuki pintu tersebut karena terhalang dengan ratusan penumpang yang saling berdesakan berusaha meninggalkan lokasi ledakan lewat satu pintu masuk.

Dan tiba-tiba ledakan kedua yang lebih besar dari mesin kapal kembali mengejutkannya. Seketika kobaran api disertai kepulan asap hitam membumbung tinggi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas