Banten Akan Lebih Baik di Tangan Rano-Embay
Dalam kesempatan yang sama Ruki juga menyarankan untuk tidak memilih pemimpin yang bermasalah.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rano Karno dan Embay Mulya Syarief sebagai pasangan cagub-cawagub Banten menghadiri kampanye rapat umum tahapan pertama di Lapangan Boru, Kota Serang, disambut puluhan ribu pendukungnya.
Antusiasme ribuan pendukung di Lapangan Boru, , Minggu (8/1/2017), sempat membuat Rano-Embay kesulitan untuk memasuki arena kampanye.
Bukan hanya antusiasme masyarakat yang membludak, namun juga hadirnya para aktivis muda, LSM anti korupsi, tokoh pendiri Banten juga Kyai kharismatik di Banten hadir dalam Rapat Umum ini.
Rapat diawali dengan orasi Ketua partai pendukung yakni Ketua DPW Nasdem, Ketua DPD PDIP Banten dan Ketua DPW PPP.
Setelah itu secara bergantian perwakilan masyarakat menyampaikan orasi dan alasannya mendukung pasangan Rano-Embay.
Salah satunya adalah Taufiequrachman Ruki, Eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam orasinya Ruki memberikan analogi mengenai ikan segar dan ikan busuk.
Ruki menyebut semenjak berdiri Provinsi Banten tidak pernah maju sama sekali.
Ia menyimpulkan bahwa selama 16 tahun berdiri Banten dipimpin oleh kepala yang busuk.
“Jika kepala ikan busuk, maka seluruh badan akan busuk. Kita selama ini memilih kepala ikan busuk. Itulah yang terjadi selama 16 tahun ini. Nggak maju-maju Banten,” ujar Ruki.
Dalam kesempatan yang sama Ruki juga menyarankan untuk tidak memilih pemimpin yang bermasalah.
Apalagi yang terindikasi menjadi bagian praktik korupsi.
Sebab menurutnya, Banten sudah 16 tahun menjadi provinsi yang hanya jalan di tempat karena kasus korupsi.
Karena itulah saatnya warga Banten untuk memilih nomor dua.
“Ini bukan ikan yang busuk. Saya punya keyakinan bahwa Pak Rano Karno dan Pak Haji Embay bukan tipe ikan yang kepalanya busuk,” kata Ruki.
Mantan ketua lembaga antirasuah itu menyebut Banten akan lebih baik di tangan Rano-Embay.
Rano telah memberikan bukti kepada masyarakat Banten.
“Kalau dulu saya ke Kumpai (Kabupaten Lebak) ke kampung saya shockbreaker mobil saya bisa patah. Tapi sekarang di era Pak Rano saya akan pulang bawa sedan,” kata Ruki memberikan bukti.
Pensiunan Jendral Polisi itu memberikan orasi politiknya didampingi tokoh pendiri Banten Muchtar Mandala (Pemilik Nyi Mas Ropoh yang dijadikan tempat musyawarah Akbar pembentukan provinsi Banten), Embay Mulya Syarief, dan cucu dari Kyai Wasyid dari Geger Cilegon Kyai Mansur Muhyiddin.
Selain dari Tokoh pendiri Banten hadir juga dari kalangan aktivitas seperti Uday Suhada, Rudi Hermawan dan beberapa aktivis lainnya yang konsisten dalam pemberantasan korupsi.
Sementara dari jajaran Partai hadir juga Mantan Bupati Lebak dua Periode, Mulyadi Jayabaya, Irgan Chairul Mahfiz, Muhammad Hasbi, Dedi Ramanta dan yang lainnya.
Pada kesempatan tersebut Rano Karno mengungkapkan telah menyelesaikan pekerjaan rumah di Banten yang digagasnya.
"Alhamdulillah berkat kerja keras, APBD Banten kita sudah mencapai 10,3 Triliun. Kita kemarin bekerja 1,5 tahun. Karena itulah saya ingin melanjutkan pembangunan ini," ujar pemeran si Doel ini.
Sementara Embay Mulya Syarif menegaskan berapapun APBD Banten jika tidak dikelola dengan benar dan dikorupsi tidak akan ada manfaatnya.
"Karena itulah mari bersama sama berjuang untuk Banten bebas korupsi," kata Embay.