Prabowo: Terus Terang Saya Ingin Istirahat Karena Dari Umur 18 Tahun Tidak Pernah Libur dan Cuti
"Terus terang saja, saya ingin istirahat saudara. Dari umur 18 saya tidak pernah libur, cuti dan istritahat,"
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan banyak mantan petinggi militer dan pejabat masih berjuang membela kaum miskin.
Padahal menurut Prabowo, para mantan petinggi tersebut sudah layak untuk istirahat dan menikmati masa tuanya.
Karenanya mantan Danjen Kopassu tersebut meminta kadernya tidak lelah berjuang membela kaum yang selama ini tersisihkan.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo Subianto dalam pidato politiknya di depan 8000 kader Partai Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2016).
Baca: Diteriaki Presiden, Prabowo Mengaku Belum Memikirkannya
"Saya minta tadi jati diri Gerindra dibacakan, Gerindra membela kaum miskin tertindas. Saudara di depan ada mantan jenderal, kalau dia hidupnya mikir diri sendiri, dia sudah layak istirahat," kata Prabowo.
Untuk diketahui dalam acara Rapat Kader tersebut dihadiri sejumlah mantan pejabat.
salah di antaranya mantan Panglima TNI Djoko Santoso yang kini menjadi politikus Gerindra.
Prabowo sendiri mengaku sebenarnya ingin istirahat dalam kancah poltik untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Menurutnya sejak mengabdi di dunia militer hingga kini, dirinya belum beristirahat mengabdi untuk bangsa dan negara.
"Terus terang saja, saya ingin istirahat saudara. Dari umur 18 saya tidak pernah libur, cuti dan istritahat," katanya.
Namun, ia mengatakan keinginan untuk istirahat itu sirna bila melihat kondisi bangsa dan negara sekarang ini.
Ia terus terpanggil untuk berjuang membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Tanpa menyebutkan kasusnya, menurut Prabowo masih ada segelintir elit yang mengkhianati dan mencuri uang rakyat.
"Tapi saya tidak rela meninggalkan panggung saat Indonesia masih seperti ini, terlalu banyak elit Indonesia yang mencuri uang rakyat Indonesia," katanya.
"Sudah mencuri, mukanya pun seakan tidak berdosa. Kalau orang Betawi bilangnya mupentip, muka penuh tipu," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.