Jokowi Sebut Dulunya Kantor Pemerintahan di Perbatasan Seperti Kandang
Presiden Jokowi menyebut bahwa kantor pemerintahan yang ada di perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Entikong dulunya lebih mirip seperti kandang.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memaparkan capaian pemerintah, khususnya mengenai perbatasan di hadapan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT Ke-44 PDI Perjuangan di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017).
Presiden Jokowi menyebut bahwa kantor pemerintahan yang ada di perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Entikong dulunya lebih mirip seperti kandang.
"Dua tahun lalu pada Desember saat saya ke Entikong yang namanya gedung imigrasi, gedung karantina, gedung bea cukai itu kayak kandang, betul-betul kayak kandang, saya enggak menyampaikan kandang apa tapi kandang," ujar Jokowi.
Baca: Ke Entikong, Jokowi Saksikan Pos Perbatasan Lintas Negara yang Selesai Diperbaharui
Melihat keadaan tersebut, Presiden Jokowi kemudian memerintahkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono untuk meruntuhkan bangunan itu dalam dua pekan dan dibangun kembali dalam waktu 2 tahun.
Presiden kemudian menunjukkan sejumlah foto mengenai kondisi gedung pascadirenovasi tersebut.
Baca: Presiden Jokowi Resmikan PLBN Terpadu Motaain, Pos Perbatasan RI-Timor Leste di Belu
Dari gambar yang ditunjukkan, terlihat gedung yang sudah bagus dan terbilang megah.
"Bukan karena masalah kemewahan bukan karena gedung itu harus bagus tapi ini adalah etalase terdepan negara kita yang kebanggan kita yang menjadi harga diri kita yang menjadi martabat kita. Dan sebulan lalu sudah kita resmikan. Fotonya ada di gambar, nanti kalau saya enggak bawa foto ada yang masih meragukan," tutur Presiden.
Tidak hanya di Entikong, Jokowi juga menunjukkan beberapa bangunan di perbatasan yang telah 'disulap' menjadi bagus dari sebelumnya, seperti di Motaain dan Motamasin, NTT.
"Ini penduduk di Kabupaten Belu di Atambua dulu sering foto-foto dengan gedung di sana, sekarang orang-orang di sana fotonya di tempat kita. Sekali lagi ini masalah harga diri, ini masalah kebanggaan, ini masalah nasionalisme, ini masalah martabat yang harus kita terus kerjakan," tutur Jokowi.