Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Habis Diperiksa, Sylviana Murni: 'Kalau Mau Naik kelas kan Harus Ujian'

Sylviana diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Habis Diperiksa, Sylviana Murni: 'Kalau Mau Naik kelas kan Harus Ujian'
Warta Kota/Bintang Pradewo
Sylviana Murni usai diperiksa penyidik Dittipikor Bareskrim Polri di Gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2917). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hampir enam jam, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni diperiksa penyidik Dittipikor Bareskrim Polri, di Gedung Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2017).

Sylviana diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

"Ini ujian ya. Kalau mau naik kelas kan harus ujian, kita makin kuat. Kita harus lulus lah dari ujian ini. Sebentar, sebentar, saya berdoa dulu. Bismillah (alfatihah)," kata Sylvi sebelum memberikan komentar terkait pemeriksaannya.

Mantan Wali Kota Jakarta Selatan itu membeberkan soal pemeriksaan yang dilakukan penyidik. Namun, dia tidak memberitahu berapa pertanyaan yang dicecar oleh penyidik.

"Yang jelas ini pertanyaannya saya sebagai saksi dalam pembangunan masjid Wali Kota Jakarta Pusat. Saya ditanyakan tentang proses pembangunan masjid itu. Saya katakan, bahwa pembangunan masjid dilakukan pada 2010," tutur Sylvi.

Namun, pada 2010 atau sekitar enam bulan kemudian, lanjutnya, ia ditugaskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengikuti pendidikan di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas). Sehingga, dia tidak mengikuti benar proses pembangunan Masjid Al-Fauz.

"Mulai tanggal 26 Januari sampai dengan 29 September 2010, atau selama sembilan bulan, saya ditugaskan mengikuti pendidikan Lemhanas. Soal pembangunan masjid itu sendiri sudah menjadi kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Mulai gubernur-gubernur terdahulu, mulai Fauzi Bowo, Jokowi, bahkan sampai gubernur sekarang juga berharap di tempat-tempat tertentu memang diperlukan pembangunan masjid, apalagi di Wali Kota Jakarta Pusat," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Sylvi pun menegaskan bahwa Gubernur DKI Jakarta selalu berkomitmen membangun tempat-tempat ibadah, dari era Fauzi Bowo hingga Basuki Tjahaja Purnama. Oleh sebab itu, pembangunan Masjid Al-Fauz dilaksanakan.

"Khusus untuk di Wali Kota Jakpus sendiri, memang dibangun tahun 2010. Pada saat itulah, saya menjalani pendidikan Lemhanas sembilan bulan. Setelah itu, saya tidak kembali lagi menjadi Wali Kota, tapi langsung diangkat menjadi Asisten Pemerintahan pada Oktober, persis usai dari Lemhanas. Ini saya sampaikan apa adanya," tutur Sylvi.

Ketika ditanya soal berapa anggaran untuk pembangunan masjid itu, Sylvi tidak mau memberi tahu. Menurutnya, hal itu lebih baik ditanyakan kepada penyidik.

"Pengajuannya. Tapi kan yang dipertanyakan adalah proses pembangunanya itu sendiri, karena memang saya sedang ditugaskan mengikuti pelatihan Lemhanas," imbuhnya.

Sylvi mengaku tidak mengawasi secara detail pembangunan masjid tersebut, seperti konstruksi bangunan atau yang lainnya. Karena, dalam pembangunan Masjid Al-Fauz sudah ada orang yang membidanginya.

"Pasti unit teknis yang jadi pengawas. Saya kira semua sudah ada di tupoksi masing-masing, bahwa itu memang sudah ada mulai dari perencanaan sampai teknis pelaksanaannya," tuturnya. (Bintang Pradewo)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas