Simpatisan ISIS yang Pernah Jadi PNS di Kemenkeu Itu Cuma Pamit ke Sukabumi
Bagai ditelan bumi, kabar Triyono sudah tidak lagi terdengar oleh keluarga sejak istrinya mengabarkan akan menyusul Tri ke Sukabumi.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga Triyono Utomo Abdul Sakti, sama sekali tidak menduga pria yang pernah menjadi PNS golongan III C di Kementerian Keuangan itu dipulangkan secara paksa oleh pemerintah Turki lantaran ada sangkaan akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
Kepada Tribun, Kakak Triyono, Samiatin menceritakan adiknya hanya akan pamit ke Sukabumi untuk menemui keluarga dari Istrinya yang berada di sana usai Idul Fitri 1437 H , tahun lalu atau tepatnya tiga minggu setelah lebaran.
“Triyono hanya pamit mau ke Sukabumi,” ujar wanita paruh baya itu saat ditemui di rumahnya kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (29/1)
Baca: Polisi: Simpatisan ISIS Asal Jakarta Adalah Lulusan S-2 Australia
Tri, begitu biasa pria berusia 40 tahun itu dipanggil oleh keluarga, memang sebelumnya izin untuk pamit ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah, namun dia tidak memberitahu kemana tujuannya kepada keluarga.
Keluarga, kata Samiatin, tidak menyetujui kepergian anak ketiga itu.
Kata dia, Tri masih dibutuhkan untuk merawat ibunya yang saat ini duduk di kursi roda.
Baca: Triyono Utomo, Terduga Simpatisan ISIS, Pernah Pamit ke Keluarga Mau ke Sukabumi
Namun, hal itu tidak diindahkan olehnya, sampai pada saat Triyono hanya mengatakan, “Titip ibu ya, mbak,” lirih Samiatin mengucapkan kata-kata dari pria yang pernah mengambil S2 di Public Administration of Flinders University of South Australia itu.
Saat keluarga tahu Triyono pergi ke Sukabumi, dia tidak membawa tiga orang anak dan istrinya ke Sukabumi.
Istri Triyono, Nur Khofifah mengatakan kepada Samiatin, dua orang anaknya masih sakit panas, sehingga tidak ikut ayahnya ke Sukabumi.
Baca: Kasus Eks PNS Kemenkeu Simpatisan ISIS, Wapres JK Minta Kementerian Seleksi Pengelola Masjid
“Sewaktu kami tahu pergi ke Sukabumi, anak sama istrinya tidak dibawa. Saya sempat beberapa kali kesana,” kata Samiatin.
Bagai ditelan bumi, kabar Triyono sudah tidak lagi terdengar oleh keluarga sejak istrinya mengabarkan akan menyusul Tri ke Sukabumi.
Bukan tanpa usaha, setelah tiga bulan meninggalkan Jakarta, keluarga terus mencoba menghubungi Triyono hingga kepada keluarga besan di Sukabumi. Tapi nihil.
“Keluarga istrinya bilang, Tri tidak pernah kesana,” lanjut Samiatin.