Istri Patrialis Akbar Membesuk 30 Menit di Rutan KPK
"Mohon maaf, kami tak bisa kasih informasi. Ibu saya lagi sakit, sakit batuk," ujar pria itu.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Choirul Arifin
"BHR (Basuki Hariman,-red) di Pomdam Guntur, NGF (NG Fanny,-red) di Rutan KPK, K (Kamaludin,-red) di Polres Jakarta Pusat, PAK (Patrialis Akbar,-red) di rutan KPK," ujar Febri.
Rutan KPK itu dibangun khusus bagi pelaku tindak pidana korupsi. Ada lima ruangan yang dirancang menjadi kamar tahanan. Tahanan di rutan KPK diprioritaskan bagi orang yang mau membongkar kasus korupsi.
Ruangan itu terletak di basement gedung KPK di Jakarta Selatan. Ruangan kamar tahanan berkisar sekitar 3X3,5 Meter. Ruangan khusus menjenguk terletak di depan pintu basement gedung KPK.
Garap Kasus
KPK mulai mempelajari hasil penggeledahan di sejumlah tempat terkait kasus itu dan meminta keterangan sejumlah saksi. Untuk pemeriksaan para saksi, kata Febri, penyidik menjadwalkan pemeriksaan sesuai kebutuhan.
Sebagai upaya mendalami kasus itu dan mencari barang bukti, penyidik KPK menggeledah sejumlah tempat.
Diantaranya yaitu kantor CV Sumber Laut Perkasa di kawasan Sunter, Jakarta Utara, gedung Mahkamah Konstitusi, dan rumah Patrialis di Jalan Cakra Wijaya V Blok P Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Hari ini tim masih mempelajari hasil penggeledahan yang telah dilakukan di sejumlah tempat setelah penyidikan dilakukan," kata Febri.
KPK memeriksa tiga tersangka kasus itu. NG Fenny, Basuki Hariman, dan Kamaludin, datang secara bergantian di gedung KPK. Mereka diperiksa secara silang oleh penyidik.
"Kami sudah mulai melakukan pemeriksaan. Kami melakukan pemeriksaan silang untuk para saksi dan juga tersangka dalam kasus suap ini. Ada yang diperiksa sebagai saksi, ada juga sebagai tersangka," ujar Febri.
Fenny menumpang mobil tahanan datang pada pukul 13.30 WIB. Dia tak mengucapkan sepatah kata pun. Wanita yang menggunakan rompi oranya itu masuk ke gedung KPK. Berselang 30 menit kemudian giliran Basuki yang mendatangi tempat itu.
Basuki mengaku kehadirannya itu dalam rangka pemeriksaan pertama sebagai saksi. Di dalam gedung, dia terlihat memeluk dan mencium istrinya sebelum masuk ke ruang pemeriksaan.
"Saya diperiksa sebagai saksi, tetapi belum mengetahui saksi siapa," tutur Basuki.
Kamaludin, perantara suap yang juga teman Patrialis tiba belakangan. Dia enggan menjawab pertanyaan awak media.
Dia memilih untuk menaiki anak tangga menuju lobi KPK. Pemeriksaan tiga tersangka itu tak dipublikasikan dalam jadwal komisi anti rasuah tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.