Gus Mus Kembali Dihina, Pelakunya Kini Jadi Bulan-bulanan Netizen
Netizen itu menanggapi kicauan menyejukan dari Gus Mus tersebut dengan kata-kata yang sangat tidak pantas.
Editor: Rendy Sadikin
@senengmaido: @OdyiusJacare mas odyusjacare bisa minta alamatnya? Aku kok pingin ngesun sampeyan mas.
@wijayaryputu: cuman kuli bangunan katanya
@MRel_batamy: @Takviri harusnya kita nyegoro kyak simbah yai @gusmusgusmu ngadepin orang kyak gitu pake tenaga malah ribet nanti
Sebelumnya, Gus Mus juga pernah dihina melalui akun Twitter.
Pelakunya adalah Pandu Wijaya, seorang pekerja di perusahaan BUMN, PT Adhi Karya.
Akibat perbuatannya itu, netizen pemilik akun @panduwijaya_ itu langsung dikecam banyak orang, khususnya warga NU (Nahdlatul Ulama).
Mereka menganggap, cuitan Pandu Wijaya tersebut sangat tidak sopan dan jauh dari adab mengingat bahwa Gus Mus yang merupakan sosok pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang tersebut adalah sosok yang sangat dihormati banyak orang karena ilmu dan kharismanya.
Penghinaan terhadap Gus Mus tersebut bermula ketika Gus Mus melalui akun Twitter berkomentar soal sholat Jumat di ibukota yang rencananya akan digelar di jalan raya.
Dalam cuitannya itu yang dibuat Rabu (23/11/2016) tersebut, Gus Mus melalui akun @gusmusgusmu mengatakan demikian:
1. Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar.
2. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran.
3. Kalau benar, apakah dalil Quran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tãbi’iin pernah melakukannya atau membolehkannya?
4. Kalau benar, apakah salat TAHIYYATAL MASJID diganti salat TAHIYYATAT THÃRIQ atau TAHIYYATASY SYÃRI’?
5. Kalau kabar itu benar, kepada saudara2ku muslim yg percaya bahwa aku tdk punya kepentingan politik apa pun, kuhimbau untuk memikirkan hal