IIPG: Industri Film Harus Perkuat Film Edukatif
Pemerintah diminta untuk turun tangan dalam merangsang hadirnya film edukatif dalam industri perfilman Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk turun tangan dalam merangsang hadirnya film edukatif dalam industri perfilman Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) Deisti Novanto ketika membuka pagelaran nonton bareng Film Iqro "Berpetualang Meraih Mimpi" di Planet Hollywood, Jakarta, Minggu (12/2/2017).
“Alhamdulillah dalam situasi hingar bingar pilkada Jakarta, kami dari IIPG dapat menggelar nontong bareng film religius edukatif yang harus diakui genre film ini masih jarang di Indonesia,” kata Deisti.
Deisti juga menghimbau segenap stakeholders perfilman di Indonesia dapat memberikan perhatian dalam proses kreatifnya untuk memproduksi lebih banyak lagi memproduksi film-film edukatif bagi anak Indonesia.
“Perlu duduk bareng antara pemerintah sebagai pembuat regulasi, para sineas dan masyarakat dalam mengembangkan industry perfilman Indonesia,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Bidang Pendidikan IIPG, Lita Azis Syamsudin menjelaskan bahwa acara nonton bareng ini digelar dalam kaitan penyelenggaraan mauid Nabi Muhammad SAW.
“Kiprah IIPG di bidang pendidikan diarahkan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya segmen perempuan dan anak-anak,” katanya.
Dari bidang pendidikan lanjut Lita, IIPG telah menginisiasi wadah Sahabat Perlindungan Anak (SAPA) Indonesia yang mempunyai misi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, orangtua khususnya perempuan dalam upaya melindungi anak dari semua aspek kekerasan yang sering terjadi baik kekerasan fisik, verbal ataupun seksual.
Sebanyak 1.000 anak yatim dihadirkan oleh IIPG untuk menonton film karya sutradara Iqbal Alfajri dan diproduksi oleh Salman Film Academy di bawah manajemen Masjid Salman ITB.
Dalam nobar ini hadir pula Ketua DPR Setya Novanto dan sejumlah Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, diantaranya, Robert J Kardinal dan Tb Ace Hasan Syadzily.