16 WNI Hendak ke Timur Tengah Diamankan, 30 Lainnya Dicegah ke Malaysia
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencegah 16 warga negara Indonesia yang ingin berangkat ke Timur Tengah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencegah 16 warga negara Indonesia yang ingin berangkat ke Timur Tengah. Mereka diduga ingin bekerja di luar negeri secara ilegal.
"Pencegahan dilakukan karena mereka tidak dapat menjelaskan secara tegas dan jelas maksud dan tujuan ke Timur Tengah," ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno melalui keterangan tertulis.
Dari 16 orang tersebut, 15 orang merupakan perempuan dari Jawa Barat, sementara satu orang perempuan dari Sumbawa.
Rencananya, para WNI tersebut akan menggunakan penerbangan Qatar Airways tujuan Doha, Minggu pukul 07.45 WIB.
Menurut Agung, keberangkatan calon tenaga kerja tanpa prosedur administrasi yang jelas rentan terhadap tindak pidana perdagangan orang.
Upaya pencegahan diharapkan dapat mencegah terjadinya kasus TKI bermasalah di luar negeri.
"Kegiatan ini dalam rangka memberikan perlindungan kepada WNI yang akan bekerja di luar negeri," kata Agung.
Sementara itu Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta juga mencegah 30 warga negara Indonesia (WNI) berangkat dari Terminal 2 menuju sejumlah negara pada Sabtu malam hingga Minggu pagi.
Mereka yang dicegah berangkat diduga hendak bekerja secara ilegal.
"WNI yang kami cegah ada 14 tadi malam, untuk pagi ini ada 16. Semuanya karena diduga mau bekerja tidak sesuai prosedur yang seharusnya," kata Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Kaharuddin.
Kaharuddin menjelaskan, ke-14 WNI yang hendak berangkat pada Sabtu malam berasal dari Jawa Timur.
Sementara ke-16 WNI dengan jadwal keberangkatan tadi pagi berasal dari Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Selain diduga hendak bekerja ilegal, para WNI itu ada yang memegang tiket pesawat fiktif.
Hal itu diketahui setelah petugas Imigrasi mengecek ke pihak maskapai, salah satunya AirAsia tujuan Kuala Lumpur, Malaysia, yang menyatakan tiket mereka tidak tercantum dalam sistem.
Sampai Minggu siang, puluhan WNI itu masih dimintai keterangan di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah selesai dimintai keterangan, mereka akan dipulangkan ke tempat asalnya.
"Berdasarkan keterangan sementara, mereka mengaku tidak tahu siapa yang memberangkatkan. Kami sedang mendalami siapa penyalurnya kalau memang ditawarkan pekerjaan. Rata-rata negara tujuannya di Timur Tengah," kata Kaharuddin. (kps/wly)