GMNI Dukung Nasionalisasi Perusahaan Asing yang Tak Patuh Aturan di Indonesia
Ratusan massa dari berbagai daerah yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Ratusan massa dari berbagai daerah yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi, menyikapi persoalan kebangsaan hari ini, Jumat (24/2/2017).
Aksi yang dilakukan terkait sumber daya alam gunung emas di Papua yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia. Sikap GMNI ini untuk mempertegas dukungannya kepada pemerintah sebagaimana sikap yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"GMNI mendukung penuh sikap pemerintah sebagaimana peraturan dan kebijakan yang telah dibuat pemerintah,” kata Ketua Presidium GMNI, Chrisman Damanik.
Dia mengatakan, hari ini GMNI melakukan aksi di dua titik yakni Kantor PT Freeport Indonesia dan Kementerian ESDM.
"Kita harus tegas terhadap asing yang semena-mena dan arogan di negara kita, negara harus menunjukkan kewibawaannya," ikar Chrisman.
"GMNI mendukung penuh kebijakan pemerintah dan siap mengawal agar kekayaan alam kita dapat dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat sebagaimana diamantkan UUD 1945,” tegasnya.
Chrisman mengungkapkan, lahirnya Negara Indonesia bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat pembukaan UUD 1945.
Demikian pula dengan kekayaan alam yang tekandung dalam wilayah Indonesia harus dimanfaat sebaik-baiknya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sesuai dengan amanah Pasal 33 UUD 1945.
Pemerintah Indonesia telah mengusahakan terwujudnya keadilan sosial pada bidang mineral dan batubara dengan hadirnya UU Minerba No 9/2009 dan yang terbaru hadirnya PP 1/2017 sebagai dasar hukumnya.
Berdaulat pada bidang politik, berdikari pada bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang budaya yang tertuang pada Trisakti konsepsi Bung Karno merupaka hal mutlak yang harus diwujudkan bagi semua elemen bangsa.
Keberadaan PT Freeport Indonesia, kata dia, khususnya kepastian sumberdaya (resource) dan cadangan (reserve) seluruh mineral yang terkandung (bukan hanya tembaga-nya) telah memberikan kerugian sangat besar selama 50 tahun beroprasinya yang jelas mencederai Trisakti.
"Keberadaan tersebut makin bertambah buruk ketika PT Freeport Indonesia bersikap arogan dan semena-mena dengan tidak mau mengikuti aturan yang berlaku dan mengancam pemerintah di Indonesia," ujarnya.
Fakta-fakta yang demikian itu, lanjut Chrisman, jelas merupakn pelecehan terhadap harga diri dan kedaulatan bangsa oleh karenanya perlu dukungan dari seluruh elemen bangsa dalam mendukung pemerintah kita.
Dalam aksi tersebut Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia menyampaikan sikap sebagai berikut :
1.Mendukung penuh pemerintah atas sikap, kebijakan dan regulasi pemerintah terhadap PT Freeport Indonesia dan meminta agar pemerintah untuk tetap melaksanakan regulasi dan kebijakan sesuai dengan UU dan Peraturan yang telah dibuat.
2.Apabila PT Freeport Indonesia tidak tunduk dan patuh terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku saat ini, maka meminta Presiden RI untuk menghentikan hubungan kerjasama apapun dengan PT Freeport Indonesia.
3.Meminta Presiden untuk melaksanakan Trisakti.
4.Meminta pemerintah untuk mengambil alih Seluruh Aset-aset yang dikuasai asing yang merugikan rakyat Indonesia.
5. Meminta pemerintah melaksanakan Reforma Agraria sejati.
6.Mengajak seluruh elemen Bangsa untuk bersama-sama mengawal penyalahgunaan Aset bangsa agar dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
7.Mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan nasional.
8.Meminta Presiden Untuk memastikan terciptanya suasana aman, nyaman , dan tentram di Papua.
9.Kembali Pada UUD 1945 asli dan mewujudkan cita-cita UUD 1945 dan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Gejolak yang semakin kencang ini, kata Chrisman, tentu perlu dukungan seluruh rakyat Indonesia.
"Mari kita dukung pemerintah. Kita, GMNI juga mengajak seluruh organisasi mahasiswa, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan dan lain sebagainya untuk merapatkan barisan melawan penjajahan gaya baru di negara yang kita cintai ini," Chrisman menegaskan
"GMNI akan menggerakan massa yang berlipat ganda untuk memberikan dukungannya, kita lawan upaya-upaya penjajahan atas bangsa kita," ia memastikan kembali.