Polantas Hingga Gegana Polri Diterjunkan Amankan Raja Arab Saudi di Indonesia
"Ada unsur satuan lalu lintas, objek vital, Satuan Brimob, hampir semua personel dilibatkan," kata Martinus.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir seluruh unsur satuan Polri dilibatkan untuk pengamanan Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulazis Al-Saud, dan 1.500 orang rombongannya selama berkunjung di Indonesia.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).
"Ada unsur satuan lalu lintas, objek vital, Satuan Brimob, hampir semua personel dilibatkan," kata Martinus.
Baca: Pihak Kerajaan Imbau Pengelola Masjid Istiqlal Tidak Sediakan Pengharum Ruangan untuk Raja Arab
Baca: Polda Metro Belum Tahu Rencana Raja Arab Disambut Parade Pasukan Berkuda
Menurutnya, penerjunan satuan Polri tergantung kebutuhan dan potensi ancaman terhadap objek yang diamankan.
Namun, potensi ancaman tersebut tidak bisa disampaikan ke publik.
"Begini, kita lihat ancamannya. Kalau misal ada ancaman bom, berati kita harus kirim Gegana (Detasemen Resintelmob, Jibom, Anti-teror, Anti-anarkis dan Detasemen E KBR (Kimia, Biologi, Radioaktif)," ujar Martinus.
"Semisal ada copet, berarti kan perlu petugas tidak beseragam," sambungnya.
Rencananya, Raja Arab Saudi beserta 1.500 rombongannya (para menteri, pengeran, staf protokoler dan pasukan pengamanan Arab Saudi) akan berkunjung ke Indonesia pada 1 hingga 9 Maret 2017.
Mereka akan berada di Bogor dan Jakarta pada 1 hingga 3 Maret 2017.
Selanjutnya rombongan Kerajaan Arab Saudi akan berlibur ke Pulau Bali pada 4 hingga 9 Maret 2017.
Raja Arab Saudi, para menteri dan pangeran Kerajaan Arab Saudi masuk kategori tamu negara kelas VVIP (Very Very Important People) sehingga akan mendapatkan pengamanan khusus di bawah pengamanan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Indonesia.
"Rombongan VVIP tentu menyertakan personil pengawal pribadi dan itu menjadi bagian yang melekat dari sebuah protokoler seorang pimpinan suatu negara. Kami akan koordinasi dan komunikasi dengan Paspamres," jelas Martin.