Teror Cicendo, Polri Tingkatkan Intelijen untuk Amankan Kunjungan Raja Arab Saudi
Polri meningkatkan peran intelijen Satgas Anti-teror untuk pengamanan tamu khusus Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulazis Al-Saud
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meningkatkan peran intelijen Satgas Anti-teror untuk pengamanan tamu khusus Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulazis Al-Saud, dan rombongan selama berkunjung Indonesia, 1 hingga 9 Maret 2017.
Ini salah satu langkah dilakukan kepolisian Indonesia menyusul adanya teror di Cicendo, Bandung, Jawa Barat, jelang kedatangan Raja Arab Saudi ke Indonesia.
"Kita tahu pengamanan khusus ini ada upaya mengedepankan upaya deteksi dini dari intelijen, ada juga pengamanan secara terbuka, juga tentunya ada tim-tim satuan tugas khusus, seperti Satgas Anti-teror," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar.
"Tapi, apapun kondisi yang terjadi, yang terpenting asalah antisipasi nya harus sangat cepat agar tidak berdampak ke masyarakat. Itulah yang harus dilakukan. Tapi, deteksi dini dari inteljen harus ditingkatkan, agar setiap gejala dan hal hal yang mengarah kepada indikasi bahaya bisa segera diatasi," sambungnya.
Menurut Boy, Polri melakukan antisipasi aksi teror, baik ada atau tidak ada kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia.
Oleh karena itu, intelijen anti-teror Polri terus melakukan deteksi dini bukan semata karena Indonesia dikunjungi Raja Arab Saudi. Hal itu sudah dilakukan sejak lama dan akan terus dilakukan.
Hanya saja, Polri meningkatkan deteksi dini dengan mendorong peran intelijen dari tim pengamanan khusus kunjungan Raja Arab Saudi agar kejadian seperti di Cicendo tidak terjadi pada saat kunjungan sang raja.
Boy menambahkan, Polri belum berencana menambah kekuatan jumlah personel untuk pengamanan khusus kunjungan Raja Arab Saudi kendati terjadi teror di Cicendo.
Polri tetap akan mengerahkan 10 ribu personel dari sejumlah unsur dan satuan tugas dengan model pengamanan terbuka dan tertutup.
Selain peningkatan peran intelijen, petugas kepolisian di daerah-daerah juga akan didorong untuk melakukan cipta kondisi wilayah masing-masing agar tetap kondusif.
Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, menyatakan keamanan dan keselamatan Raja Arab Saudi sangat penting.
Meski demikian, Osama menyatakan pihak keamanan negaranya tidak merasa khawatir dengan keamanan di Indonesia dan justru percaya pada kemampuan para petugas keamanan Indonesia.
Sebab, pihak Indonesia mampu menangani setiap gangguan keamanan seperti aksi teror, sebagaimana pengalamannya selama bertugas sebagai atase militer di Indonesia.
Oleh karena itu, adanya kejadian aksi teror di Cicendo, Bandung, justru makin membuat pihak Arab Saudi makin yakin dan percaya pada kemampuan Indonesia dalam menangani gangguan keamanan.
Sebab, Densus 88 Anti-teror 88 Polri mampu melumpuhkan pelaku teror di Cicendo kurang dari dua jam.
"Oleh karena itu, saya mengapresiasi kerja dari densus 88," kata Osama seusai bertemu Wakapolri Komjen Pol Syafruddin membahas koordinasi persiapan pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/2/2017) kemarin.