Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Arti Pentingnya Kunjungan Raja Salman Bagi Indonesia Menurut Politikus PDIP

Paling tidak menurut Andreas Pareira, ada tiga aspek yang bisa dilihat, yakni pertama dari aspek ekonomi.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tiga Arti Pentingnya Kunjungan Raja Salman Bagi Indonesia Menurut Politikus PDIP
ISTIMEWA
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud adalah kunjungan yang strategis di tengah perubahan yang tengah melanda dunia.

Sekaligus menurut Anggota Komisi I DPR Andreas Hugo Pareira, kunjungan Raja Salman akan tercatat dalam sejarah sebagai kunjungan seorang kepala negara dengan delegasi terbesar yang pernah berkunjung ke Indonesia.

Kunjungan strategis ini juga mempunyai arti multi dimensi, menurut Politikus PDI Perjuangan ini kepada Tribunnews.com, Selasa (28/2/2017).

Paling tidak menurut Andreas Pareira, ada tiga aspek yang bisa dilihat, yakni pertama dari aspek ekonomi.

Kunjungan ini diikuti oleh delegasi pemerintah 10 Menteri dan pangeran-pangeran yang mempunyai otoritas penting dalam kerjasama ekonomi dan investasi.

"Rencana investasi puluhan miliar dolar Amerika Serikat (AS) kiranya akan mempererat hubungan kerjasama ekonomi kedua negara," kata Andreas Pareira.

Kedua, dari aspek politik. Menurut anggoota DPR RI ini kunjungan Raja Salman mempunyai nilai strategis mengingat Arab Saudi adalah middle power di Timur Tengah--sebagaimana halnya Indonesia di Asia Tenggara.

"Kerjasama dan peningkatan hubungan bilateral antar kedua negara akan menjadi faktor yang menentukan stabilitas di kedua kawasan," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Terakhir dari aspek Agama dan Budaya. Kerjasama yang erat antar kedua negara akan meningkatkan kualitas kehidupan agama dan peradaban muslim di dunia.

Mengingat Arab Saudi sebagai pusat peradaban muslim dunia, dan Indonesia sebagai negara demokrasi Pancasila dengan populasi muslim terbesar di dunia.

"Membangun kerjasama di bidang agama dan kebudayaan diharapkan tentu akan menghasilkan pemahaman yang sama antar kedua negara yang tentunya akan menjadi barometer bagi perdamaian dunia, khususnya masyarakat muslim dunia," kata Andreas Pareira.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas