Penembak Jitu dan Pecalang Siap Amankan Raja Salman Selama Berlibur di Bali
Sebanyak 2.500 pasukan, termasuk penembak jitu dipersiapkan untuk mengamankan Raja Arab Saudi Salman bersama rombongan selama di Bali.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
Tapi jika diperlukan bisa berkoordinasi dengan pecalang dari wilayah lain untuk bantuan personel. Pecalang sendiri siap bantu menjaga keamanan sekitar area hotel jika diperlukan sebagaimana pada acara-acara internasional sebelumnya.
"Kalau diminta ikut berjaga-jaga di Nusa Dua, ya kami siap," kata Nyoman Mardi.
Sebelumnya, Manggala Agung Pasikiam (ketua forum) Pecalang Bali, I Made Mudra mengatakan, pihaknya siap mengerahkan 30.000 personel untuk menjaga keamanan selama Raja Salman berada di Bali.
"Beliau (Raja Salman) kan bisa dibilang tamu istimewa, datang dengan rombongan 1.500 orang. Jadi wajib pecalang ikut ambil bagian menjaga keamanan," kata Made Mudra di Denpasar, Selasa (28/2) lalu.
Pangdam Udayana Mayjen Kustanto Widiatmoko di lapangan Lagoon, Nusa Dua, Bali kemarin memastikan 2.500 personel gabungan Polri dan TNI yang dikerahkan untuk pengamanan.
Pengamanan akan dilakukan di ring 2 dan ring 3 lokasi Raja Salman dan rombongan kerajaan berlibur. Sementara ring 1 dilakukan oleh pengawal kerajaan dengan bantuan Paspampres.
"Pengamanan VVIP ada 3 ring, satgas kami terutama bertanggungjawab terhadap ring 2 dan ring 3. Ada beberapa personel Paspampres kami BKO-kan untuk pengamanan raja sendiri," ujar Kustanto.
Kustanto menyebut tim pendahulu Raja Salman sudah melakukan peninjauan objek-objek wisata untuk keluarga kerajaan. Namun tim advance menurutnya belum menyampaikan lokasi objek wisata liburan Raja Salman selama di Bali.
"Tentu di titik-titik tertentu yang kami anggap nanti akan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kami siapkan pasukan dengan keahlian khusus. Sniper pasti juga ada," tuturnya.
Humas API 1 I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim menjelaskan sejumlah penerbangan akan terkena dampak atas kedatangan Raja Salman dan rombongan. Bandara Ngurai Rai rencananya akan ditutup selama 45 menit.
"Ada sekitar 20 penerbangan data dari AirNav baik Internasional ataupun Domestik keberangkatan dan kedatangan. Ditutup pukul 17.30 sampai 18.15 wita jadi sesuai rencana Notam yang akan diterbitkan," jelas Arie saat ditemui awak media di Kantor AP I I Gusti Ngurah Rai.
Ekspektasi delay atau penundaan keberangkatan dan kedatangan sekira 45 menit namun penyesuaian dikembalikan ke masing-masing maskapai. (tribun bali/tribunnews/dennis destriawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.