Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, berbagi pengalaman menanggulangi terorisme.

Wiranto berbicara di Counter Terrorism Conference (CTC) 2017, di New Delhi, India, Selasa (13/3/2017).

Ancaman teroris harusnya disadari, sehingga semua pihak dinilai perlu menguatkan kerjasama.

Baik secara bilateral, regional maupun global untuk melawan ancaman teroris.

“Ancaman tersebut juga seharusnya menjadi pengingat kita, bahwa kita harus terus mempersiapkan diri serta melakukan segala daya upaya yang diperlukan guna mencegah dan melawan kejahatan yang luar biasa ini,” ujar Wiranto, dalam keterangannya.

Baca: Polri Bantu Afghanistan Peralatan dan Pelatihan Antiteror

Baca: Wakapolri: Kepolisian Dunia Sepakat Lawan Terorisme dan Kejahatan Transnasional

Menurut dia, tantangan ke depan, bagaimana menerapkan berbagai strategi menangkal teroris.

Seperti memperkuat pelaksanaan hukum, mengontrol perbatasan, serta pertukaran informasi antara negara asal, transit, dan negara tujuan.

Melalui Counter Terrorism Conference itu, dia berharap, dapat menjadi pemersatu berbagai negara untuk melawan teroris.

“Harapan saya, semua keinginan, perspektif, program dan rencana-rencana dalam melawan teroris dapat terus terealisasikan,” ujarnya.

Dia mencontohkan, bagaimana Indonesia merespon berbagai ancaman teroris yang terus berdatangan.

Indonesia menggunakan dua pendekatan dalam memerangi terorisme yakni pendekatan keras dan lembut,