Pengadaan Mobil Baru Kepresidenan Dianggap Mendesak, Tapi Jokowi Bilang Tidak Usah
"Kalau tanya Pak Presiden, selalu bilang enggak usah, ngapain, enggak apa-apa,"
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan mobil kepresidenan baru diperlukan mengingat kendaraan yang ada saat ini beberapa kali mengalami gangguan.
"Saya melihat ada urgensi luar biasa untuk pembaruan ini," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Pratikno sempat mendiskusikan pengadaan baru mobil kepresidenan bersama Presiden Joko Widodo.
Dari diskusi itu, Pratikno mendapatkan jawaban dari Presiden bahwa Jokowi tidak ingin adanya pengadaan mobil kepresidenan yang baru.
Baca: Komisi IV DPR Minta Pemerintah Lakukan Verifikasi Faktual Pabrik Semen Rembang
"Kalau tanya Pak Presiden, selalu bilang enggak usah, ngapain, enggak apa-apa," ucap Pratikno.
Pratikno mengatakan sebenarnya pengadaan mobil kepresidenan tersebut hanya di tingkat menteri saja, tanpa harus persetujuan Presiden.
Namun, Pratikno belum memutuskan apakah perlu pengadaan mobil kepresidenan tersebut atau tidak.
"Jadi saya melihat ada urgensi luar biasa. Sangat tidak layak. Sudah beberapa kali mogok kok," ucapnya.
Dikatakan dia, mobil kepresidenan pernah mogok di Banjarnegara, Kalimantan pernah, serta di Ponorogo.
"Jadi sudah ada urgensi. Cuma kalau tanya presiden, enggak usah," tutur Pratikno.