Presiden Prancis Datang untuk Bicarakan Penanggulangan Teror
Oleh karena itu sudah pasti kedua negara akan bekerjasama, untuk memberantas permasalahan tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kerjasama baru antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Prancis dalam bidang terorisme, akan disepakati saat Presiden Prancis François Gérard Georges Nicolas Hollande, berkunjung ke Indonesia.
Direktur I Eropa, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Dino R. Kusnadi, menyampaikan bahwa Indonesia dan Prancis adalah negara yang sama-sama punya permassalahan dengan terorise dan radikalisme.
Oleh karena itu sudah pasti kedua negara akan bekerjasama, untuk memberantas permasalahan tersebut.
"Sebagai negara yang pernah punya pangalaman dengan terorisme, tentunya akan diakukan sharing (red: berbagi) pengalaman terkait maslaah ini, untuk kepentingan kedua negara," ujar Dino R. Kusnadi kepada wartawan di kantor Kemenlu, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017).
Presiden Prancis yang juga ditemani oleh Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, juga akan membicarakan kerjasama yang bisa memperkuat kedua negara dalam bidang pertahanan.
Salah satu yang diagendakan adalah dalam bidang pasukan perdamaian.
"Secara umum kerjasama pertahanan, sudah dari dulu kita memiliki kerjsama dengan Pranncis. Memang selain pertahanan terkait alutsista, juga kerjasama yang sudah dihadapkan dengan Indonesia, 'Peace Keeping Operation' (operasi menjaga perdamaian)," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir, menambahkan bahwa saat Presiden Prancis berkunjung ke Indonesia, juga akan dibicaraan mengenai kapasitas Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
"Kita akan sharing pengalaman itu," ujarnya.