Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khofifah Minta Muslimat NU Perkuat Ketahanan Keluarga dan Kepedulian Sosial

Ia mengungkapkan saat ini banyak sekali kegelisahan dan kegalauan masyarakat karena terjadinya berbagai permasalahan sosial

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Khofifah Minta Muslimat NU Perkuat Ketahanan Keluarga dan Kepedulian Sosial
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Khofifah Indar Parawansa 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa meminta segenap kader muslimat memperkuat ketahanan keluarga dan kepedulian sosial demi generasi muda dan masa depan Indonesia yang lebih baik.

"Muslimat NU harus berpikir jauh ke depan bagaimana agar bangsa ini tangguh dan sumber daya manusianya berkualitas, maka dimulai dari ketahanan keluarga, akhlak atau karakternya, pendidikannya, serta kepedulian sosialnya," tutur Khofifah.

Ia mengungkapkan saat ini banyak sekali kegelisahan dan kegalauan masyarakat karena terjadinya berbagai permasalahan sosial seperti maraknya fenomena kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kasus kekerasan dalam rumah tangga, LGBT, seks bebas, narkoba, dst.

"Seperti kasus kelompok pedofil di Facebook "Official Candy’s Group" yang baru-baru ini empat pelakunya diringkus aparat Polda Metro Jaya. Dari empat pelaku tersebut, dua di antaranya berusia anak," katanya.

Grup ini dijadikan sebagai wadah berbagi video dan foto yang memuat konten pornografi anak. Diperkirakan lebih dari 7.000 anggota aktif di dalam grup tersebut. Anggota grup harus rutin mengirim video atau gambar pornografi yang direkam sendiri. Apabila tak melakukannya, para pelaku yang berperan sebagai admin grup akan memberikan sanksi.

"Kenyataan ini sungguh kenyataan yang memprihatinkan," tambahnya.

Kondisi ini, menurut Khofifah adalah dampak dari melemahkan ketahanan keluarga. Maka dari itu, Muslimat melalui keluarga masing-masing harus menguatkan kehidupan beragama, pendidikan, merawat cinta dan kasih sayang, serta kesehatan keluarga. Setelah ketahanan keluarga berhasil dibangun, selanjutnya adalah bagaimana mengajak warga di lingkungan melakukan hal yang sama.

Berita Rekomendasi

"Saya yakin kita bisa melakukannya. Bahkan terbukti misalnya dalam pemilihan Keluarga Sakinah Tingkat Nasional seringkali yang menang ternyata dari keluarga Muslimat NU. Ini sangat positif dan saya harap dilakukan penguatan terus-menerus. Ajak lingkungan sekitar merajut kembali kepedulian sosial, kita beri penyapaan secara spiritual, kita dukung proses psikososialnya," paparnya.

Sementara itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan untuk memperkuat ketahanan keluarga dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan revolusi mental terutama dalam membentuk karakter manusia Indonesia yang berintegritas, memiliki etos kerja, dan bersemangat gotong royong.

"Penguatan ketahanan keluarga adalah kunci paling utama. Tanpa itu, mustahil manusia Indonesia memiliki kualitas yang bisa bersaing di masa depan," kata Surya yang hadir di Rapimnas dalam rangka menandatangani Kerja Sama dengan Muslimat NU tentang Keluarga Berencana.

Sementara itu dalam rangka memperingati Hari Lahir Muslimat NU ke-71 tahun, Khofifah mengatakan fokus Rapimnas kali ini adalah membangun penguatan kesamaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari seluruh layanan di lingkungan Muslimat NU baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan ekonomi.

Ia menyontohkan dalam layanan pendidikan muslimat memiliki PAUD, TK, RA di berbagai wilayah di Indonesia dan telah berkali-kali menjadi juara tingkat nasional. Melalui lembaga pendidikan yang berkualitas ini, ia berharap muslimat dapat membantu bangsa ini dalam mencerdaskan anak didik.

"Saya mohon tingkatkan penguatan layanan kita. Pastikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-kanak), RA (Raudatul Athfal) kita menjadi sentra kawah candradimuka generasi penerus bangsa. Ketika anak-anak di negeri ini dititipkan orang tuanya untuk dididik di sekolah yang kita kelola, mereka mengerti bahwa negara ini beragam, mengerti tentang pluralisme dan multi kultural, mengerti tentang konsep Islam Nusantara dan Islam Rahmatan lil Alamin," harap Khofifah.

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PP Muslimat NU berlangsung di Sentul, Bogor, Jawa Barat, 24--26 Maret. Rapimnas diikuti 34 pengurus wilayah (PW) dan 75 pengurus cabang. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Satukan Langkah Membangun Negeri, Menjaga NKRI".

Usai Rapimnas, kegiatan akan dilanjutkan dengan Puncak Peringatan Harlah ke-71 Muslimat NU yang akan digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, 28 Maret mendatang. Diperkirakan 17 ribu warga Muslimat NU akan hadir dalam kegiatan

Muslimat NU merupakan organisasi perempuan dibawah naungan Nahdatul Ulama salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia. Muslimat NU sebagai organisasi kemasyarakatan merupakan wadah bagi usaha peningkatan peran perempuan Indonesia pada umumnya dan perempuan Islam pada khususnya, senantiasa berupaya mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan potensi diri, serta turut berperan serta dalam mendorong terciptanya kesejahteraan keluarga dan bangsa.

Jumlah pengurus Muslimat NU di daerah kini mencapai 34.495 cabang, 26.000 pengurus ranting, dan jumlah anggota diperkirakan 4.000.000 orang. Beragam kegiatan yang dilakukan adalah kepribadian, sosial, kesehatan, da’wah, ekonomi dan koperasi, litbang, tenaga kerja, dll. Yayasan yang dikelola antara lain Yayasan Kesejateraan Muslimat NU (YKMNU), Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU), dan Yayasan Haji Muslimat NU (YHMNU).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas