TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz mempertanyakan sikap Komisi II DPR RI saat rapat dengan tim seleksi penyelenggara pemilu.

Pasalnya, topik utama pada rapat tersebut adalah mengenai ketidaklolosan Ketua Bawaslu Muhammad yang mendaftar untuk menjadi Komisioner KPU.

Baca: Ketua KPU Tanggapi Wacana Penambahan Komisioner Penyelenggara Pemilu

Masykurudin menilai hal itu sangat personal dan harus dipertanyakan mengenai kepentingan Komisi II mengenai ketidaklolosan Muhammad.

"Masalahnya tidak sekali atau dua kali. Nama Pak Muhammad sering sekali disebut dalam rapat itu dan dipertanyakan karena tidak lolos seleksi, ini ada apa?" kata dia saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (31/3/2017)

Jika, lanjut Masykurudin, DPR menilai bahwa kinerja Muhammad dalam pemilu 2014 dan pilkada serentak 2015 dan 2017 memang baik, maka hal itu merupakan kerja secara instansi, bukan perorangan.

Namun, pada kenyataannya tidak sedikit calon pimpinan Bawaslu yang lolos seleksi merupakan petahana dari Bawaslu Provinsi.

"Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada beliau, ini kan banyak juga yang masuk dari Bawaslu Provinsi. Kesuksesan pemilu 2014 dan pilkada itu bukan karena satu orang saja sebenarnya," jelasnya.