Usai Indonesia Raya Berkumandang, Anggota DPD RI Bertengkar Lagi
Pada saat suasana memanas, Hemas pun mengajak para anggota DPD RI yang hadir untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang Paripurna DPD RI mengalami kericuhan sengit.
Pasalnya kepemimpinan DPD RI Mohammad Saleh, Hemas, dan Farouk Muhammad diprotes oleh sebagian besar senator.
Keputusan Panitia Musyawarah (Pamus) agar sidang Paripurna ada pemilihan, sehingga ada kepemimpinan sementara.
Namun Ahmad Nawardi anggota DPD Jatim protes karena sidang masih dipimpin oleh Hemas dan Farouk, sedangkan Saleh berhalangan hadir karena sakit.
"Nggak boleh dibuka, karena enggak ada kepemimpinan," ujar Nawardi di ruang sidang Paripurna DPD RI, Jakarta, Senin (3/4/2017).
Pada saat suasana memanas, Hemas pun mengajak para anggota DPD RI yang hadir untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Tanpa diberi aba-aba 106 senator DPD RI yang awalnya berceloteh saling berteriak menjadi diam.
Hemas pun mengajak kepada semua anggota DPD RI yang hadir untuk berdiri dari kursinya.
Istri dari Sultan Hamengkubuwono ke X itu pun memberikan aba-aba untuk bernyanyi.
Usai Indonesia Raya selesai berkumandang, anggota DPD RI kembali memulai pertengkaran.
Padahal Hemas hanya ingin menyampaikan pembacaan keputusan Mahkamah Agung terkait Tata Tertib.
Lagi-lagi Nawardi kembali maju ke depan panggung.
Anggota DPD asal Jawa Timur itu menolak agar Sekjen DPD RI Farouk Muhammad yang memimpin dan membacakan tata tertib.
"Tidak bisa, harus ada pimpinan baru," kata Nawardi.