Oesman Sapta Mengaku Tak Lakukan Lobi-lobi Untuk Menduduki Jabatan Ketua DPD
Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan tak melakukan lobi-lobi untuk menduduki kursi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan tak melakukan lobi-lobi untuk menduduki kursi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
OSO bersama Nono Sampono dan Darmayanti Lubis terpilih sebagai Pimpinan DPD dalam rapat paripurna, Selasa (4/4/2017).
"Itu saya nggak melobi. Saya nggak mengerti lobi," kata OSO di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Menurut dia, terpilih dirinya sebagai Ketua DPD RI karena semua anggota DPD mempunyai hati nurani yang tulus dan iklas.
"Mempunyai semangat daerah, terutama daerah yang diwakili," katanya.
Baca: Baru Dilantik Jadi Ketua DPD, Oesman Sapta: Suruh Ninggalin DPD Hari Ini Saya Juga Rela
OSO menilai pemilihan Pimpinan DPD sudah sesuai dengan aturan tata tertib lembaga tersebut.
Ia mengatakan kesadaran anggota DPD muncul setelah rapat paripurna diwarnai perdebatan.
"Itulah demokrasi ini berjalan dengan baik bahwa anda lihat sndiri hasilnya kesadaran dan kedewasaan tumbuh di dalam upaya DPD ke depan," kata OSO.
Mengenai status sebagai Ketua Umum Hanura, OSO mengatakan tidak membedakan Parpol.
Ia mencontohkan DPR dan MPR yang juga dipimpin ketua partai politik.
"Saya kira sah-sah saja karena tidak ada UU yang melarang hal itu," kata OSO.
Sedangkan, Mantan Ketua DPD M Saleh menilai pelantikan OSO sah dimata hukum.
Sebab, pelantikan itu dilakukan Mahkamah Agung.
Sehingga, Senator Bengkulu itu menyatakan tidak ada dualisme kepemimpinan di DPD.
"Apabila MA tidak melantik, ya mungkin kita masih beranggapan mungkin ada dualisme. Tapi ini kan secara hukum sudah final, buktinya MA melantik," katanya.
Dengan demikian, menurutnya, semua hak dan kewajiban pimpinan sudah melekat kepada OSO sejak pengambilan sumpah jabatan.