Presiden Afghanistan Cium Kening Anak Pengibar Bendera di Istana Merdeka
Ini pertama kalinya kepala negara yang berkunjung ke Istana Merdeka mencium anak yang berbaris mengibarkan bendera.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani melakukan kunjungan ke Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Pantauan Tribun Mohammad Ashraf Ghani tiba di Istana Merdeka sekira pukul 14.30 WIB.
Presiden Ghani menumpangi mobil tamu negara Mercedes Benz S600 Pullman Guard warna hitam keluar dari pintu Silang Monas menuju ke pintu gerbang Istana Merdeka.
Presiden Ghani juga dikawal oleh pasukan berkuda maupun Pasukan Nusantara, serta korps musik Pasukan Pengamanan Presiden yang mengiringi hingga masuk Istana Merdeka.
Sementara, Presiden Joko Widodo yang mengenakan setelan jas berwarna hitam itu menyambut Presiden Ghani di sisi kanan Istana Merdeka. Keduanya kemudian menjalani upacara mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara, kemudian melakukan pengecekan pasukan.
Setelah itu, Presiden Jokowi dan Presiden Ghani menuju ke barisan anak-anak yang mengenakan pakaian adat Nusantara dan mengibarkan Bendera Merah Putih serta Bendera Afganistan. Saat itu, Presiden Ghani menghampiri salah satu anak, kemudian mencium kening si anak.
Ini pertama kalinya kepala negara yang berkunjung ke Istana Merdeka mencium anak yang berbaris mengibarkan bendera. Diketahui, kunjungan dan pertemuan ini adalah yang pertama kalinya bagi kedua Presiden.
Kunjungan kenegaraan ini merupakan kunjungan pertama kali bagi Presiden Ghani Indonesia, dan Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh Presiden Ghani.
Afghanistan merupakan mitra Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan melalui penyebaran nilai Islam yang moderat.
Presiden Joko Widodo mengatakan Pemerintah Indonesia berencana akan membangun Rumah Sakit Indonesia di Afghanistan. Presiden Jokowi mengatakan pembangunan itu akan dilakukan pada tahun ini.
"Ini akan kami mulai segera pada tahun ini setelah Indonesia Islamic Center di Kabul sudah selesai," ujar Presiden.
Mengenai biaya pembangunan, Presiden Jokowi mengatakan Rumah Sakit Indonesia tersebut dibangun dengan ongkos sebesar Rp16 miliar. Soal Indonesia Islamic Center, Jokowi mengatakan bahwa lokasi pembangunan juga sama, yakni di Kabul, Afghanistan.
"Indonesia Islamic Center ini memiliki visi mendorong penyebaran Islam yang rahmatan lil alamin," ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan, IIC di kabul nantinya menyediakan sarana ibadah, kesehatan, pendidikan yang akan bermanfaat bagi masyarakat Afghanistan.
"Pembangunan masjid Assalam di IIC telah selesai dan dapat menampung 2200 jemaah dan selanjutnya Indonesia akan segara menyelesaikan pembangunan sarana kesehatan dan pendidikan untuk penduduk setempat," kata Jokowi.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengungkapkan Pemerintah Indonesia akan memberikan beasiswa kepada 100 pelajar Afghanistan untuk menimba ilmu di berbagai Perguruan Tinggi Indonesia.
"Pemerintah Republik Indonesia akan memberikan beasiswa sebanyak 100 pelajar dari Afghanistan untuk studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia," ujar Muhadjir.
Sektor pendidikan merupakan satu dari lima kerjasama yang telah ditandatangani oleh kedua menteri di hadapan Presiden Joko Widodo dan Presiden Mohammad Ashraf Ghani.
Selain pendidikan, kesepakatan yang telah ditandatangani yakni kerjasama di bidang pertanian, kerjasama di bidang statistik. Kemudian, kerjasama di bidang reformasi administrasi publik dan kerjasama di bidang kebijakan fiskal. Sementara itu, Presiden Ghani mengapresiasi kerjasama di sektor pendidikan.
Presiden Ghani juga mengusulkan adanya pertukaran ulama dalam rangka berbagi kebudayaan Islam.
"Kami juga mengusulkan adanya pertukaran ulama antara Indonesia dan Afghanistan untuk saling berbagi dan bekerjasama terkait dengan budaya islam dan juga melalui dialog dengan para ulama Indonesia untuk kita bisa memahami lagi," ucap Presiden Ghani.(nicolas manafey)