Munas Perempuan Bangsa Jadi Momen Kaderisasi Politik Perempuan di PKB
Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan Bangsa menjadi momentum kaderisasi politik perempuan Partai Kebangkitan Bangsa.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) Perempuan Bangsa menjadi momentum kaderisasi politik perempuan Partai Kebangkitan Bangsa.
Kali ini, PKB menunjuk Nihayatul Wafiroh menjadi Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Periode 2024-2029 menggantikan Siti Mukaromah yang telah habis masa jabatannya.
"Munas berjalan dengan lancar. Alhamdulillah. Penunjukan kader untuk memimpin Perempuan Bangsa selain sebagai regenerasi kepemimpinan juga merupakan bentuk kaderisasi PKB untuk politisi perempuan PKB," kata Siti Mukaromah, Ketua Umum Perempuan Bangsa Periode 2019-2024 saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (1/12/2024).
Menurutnya, penunjukan adalah instruksi partai yang bagi kader adalah siap melaksanakan instruksi tersebut.
"Konsep kaderisasi yang dilakukan PKB untuk Perempuan Bangsa adalah memberikan mandat untuk memimpin organisasi," ucap Erma.
Dalam Munas yang dihadiri DPW dan DPC Perempuan Bangsa se-Indonesia tersebut juga dilakukan penyampaian Laporan Pertanggungjjawaban (LPJ) kepengurusan.
Dalam pemandangan umum DPW setelah penyampaian LPJ, seluruh daerah/wilayah menerima dan menyampaikan apresiasi.
Sebelumnya dalam Pembukaan Munas, Ketua Dewan Syuro PKB KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengapresiasi kinerja Siti Mukaromah dan pengurus DPP Perempuan Bangsa Periode 2019-2024.
"Apresiasi luar biasa kepada Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Siti Mukaromah," ujarnya.
Muhaimin juga memberikan tantangan kepada Badan Otonom PKB lainnya untuk menggerakkan organisasi dan melakukan program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Menurut Ketua Umum yang sekaligus adalah Menko Pemberdayaan Masyarakat bahwa Badan Otonom seperti Perempuan Bangsa ini adalah bagian dari kekuatan yang harus terus di optimalkan, bukan hanya dari sisi politik saja namun juga sisi keberpihakan dan perjuangan pada persoalan persoalan kemanusiaan terutama.
Persoalan perempuan dan anak dalam segala aspek, aspek sosial, ekonomi, pendidikan, hukum, kemasyarakatan dan aspek aspek lainnya. Kedepan Perempuan Bangsa harus semakin Berdaya untuk Bangsa berjaya sehingga mampu mencapai pada masa emas kesuksesan 2045.