Ujian Nasional Susulan di DKI Ditunda Karena Pilkada
"Terkait beberapa pengaduan, mungkin terkait dair sisi pengawasan, ya jadi intinya untuk hari ini kita menerima sangat sedikit (pengaduan),"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Daryanto menilai Ujian Nasional (UN) tingkat SMA berlangsung sukses.
"Kita bersyukur berjalan dengan baik dan tidak ada hambatan signifikan," ujar Daryanto dalam konfrensi pers di kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017)
Dikatakan dia, pihaknya hanya sedikit menerima aduan terkait pelaksanaan ujian nasional.
"Terkait beberapa pengaduan, mungkin terkait dair sisi pengawasan, ya jadi intinya untuk hari ini kita menerima sangat sedikit (pengaduan)," katanya.
Kata dia, UN tingkat SMA memang diwarnnai sejumlah insiden.
Seperti siswa yang kedapatan membawa telepon genggam ke ruang ujian.
Hingga dugaan lima orang guru yang diduga mencurangi soal.
Namun, hal itu sudah dapat ditangani dengan baik dan tidak sampai mengganggu berjalannya Ujian Nasional.
Peserta UN tingkat SMA pada tahun ini mencapai 1,8 juta orang.
Rinciannya 1.145.341 orang menempuh UN Berbasis Komputer (UNBK) dan 666.878 berbasis kertas dan pensil.
Baca: Tiga Siswa SMA Nyaris Tidak Bisa Ikut Ujian Nasional
Rencanannya UN susulan digelar pada 18-19 April mendatang.
Sekretaris Balitbang Kemendikbud, Dadang Sudiyarto dalam kesempatan yang sama menambahkan khusus untuk siswa di Jakarta, ujian susulan digelar hanya tanggal 18 April dan 20 April 2017.
Pihak Kemendikbud meniadakan ujian susulan tanggal 19 April karena bertepatan dengan pemungutan suara Pilkada DKI putaran dua.
"Karena berkaitan dengan pilkada, maka susulan itu tanggal 19 diganti tanggal 20," ujarnya.
Berapa orang siswa yang akan ikut ujian susulan di seluruh Indonesia, Daryanto mengaku belum tahu.
Karena untuk ujian berbasis kertas dan pensil sampai hari ini datanya masih terus dikumpulkan.
"Kalau peserta UNBK kita bisa tahu, karena soalnya kan dari kita, kita tahu paratisipasinya seratus persen untuk Jakarta, Jogja dan Bangka," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.