Fadli Zon Sebut Pelaku Penembakan Terhadap Mobil Berpenumpang Satu Keluarga Polisi Brutal
"Saya kira itu polisi brutal, harus segera ditindak. Masa razia SIM sampai tembak-tembakan,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai oknum polisi penembak keluarga di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan melakukan penyalahgunaan wewenang atau abuse of power.
Fadli pun meminta oknum tersebut ditindak.
"Saya kira itu polisi brutal, harus segera ditindak. Masa razia SIM sampai tembak-tembakan," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Politikus Gerindra itu mendesak polisi menghukum oknum tersebut.
Fadli mengecam razia SIM diwarnai aksi main tembak.
Baca: Mobil Berpenumpang Satu Keluarga Diberondong Tembakan, Fahri: Ngawur Itu, Pecat Langsung
Baca: Tak Ada Ancaman Sebelum Mobil Berpenumpang Satu Keluarga Diberondong Tembakan Bripka K
"Memang peluru siapa itu. Polisi harus segera dipecat dan di hukum," katanya.
Senjata bisa digunakan polisi apabila orang yang berada di dalam mobil tersebut melakukan perlawanan.
"Kecuali yang bersangkutan ada perlawanan. Kalau menghindar enggak bolehlah gunakan senjata, itu ada aturan mainnya," kata Fadli.
Sebelumnya, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga mengakui penembakan mobil Honda City BG 1488 ON yang berisi satu keluarga di daerah Curup, Lubuk Linggau, dilakukan polisi yang bertugas.
Hajat menjelaskan, peristiwa terjadi ketika mobil menerobos razia petugas hingga rambu rambu lalu lintas.
"Jadi anggota melakukan tembakan peringatan. Tapi kendaraan masih melaju. Hingga akhirnya petugas lakukan tembakan ke arah ban sampai stop," ujarnya, selasa (18/4/2017).
Ia mengatakan, pengejaran memakan waktu sampai 1 km.
Bahkan pengendara sempat menerobos rambu rambu lalu lintas (lampu merah).
Rombongan yang terdiri dari seorang ibu, anak-anak dan cucu-cucu dengan total tujuh orang ini ditembaki saat melintas di Kota Lubuklinggau.
Akibat peristiwa ini, satu orang, yaitu Surini (55), meninggal dunia karena luka tembakan di beberapa bagian tubuhnya.