Ini Alasan Polisi Kurangi Jatah Makan Sekjen FUI Al Khathath di Tahanan
"Negara itu memberikan uang pada tahanan, terbatas juga. Hanya bisa untuk membeli makan siang dan malam," kata Argo di Mapolda Metro Jaya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, membenarkan bahwa Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Gatot Saptono alias Muhammad Al-Khaththath yang ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, hanya beri jatah makan dua kali sehari.
Ia memastikan penjatahan itu sesuai dengan ketentuan aturan penahanan.
"Negara itu memberikan uang pada tahanan, terbatas juga. Hanya bisa untuk membeli makan siang dan malam," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/4/2017).
Argo mengatakan keterbatasan itu membuat pihak kepolisian hanya mampu paling tidak memberi tambahan cemilan atau makanan ringan di pagi hari.
Baca: Fadli Zon Prihatin, Jatah Makan Sekjen FUI di Rutan Mako Brimob Dikurangi
Baca: Polisi Perpanjang Penahanan Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengunjungi Khaththath pada Selasa (18/4/2017).
Dalam lawatannya itu, Fadli menceritakan kondisi Khaththath. Menurut Fadli, jatah makan Al Khaththath ditahan dikurangi, dan hanya diberi makan dua kali sehari.
"Alasannya karena anggarannya dikurangi. Jadi yang satu kali makan lagi, harus bayar sendiri," kata Fadli.
Tetapi karena kebaikan para penjaga tahanan, makanan satu kali tambahan kepada Al Khaththath itu menjadi gratis.
"Jadi karena kebaikan orang-orang di situ, termasuk penjaga piket dan sebagainya, dia dikasih makan lebih," kata Fadli.
Penulis: Nibras Nada Nailufar