Ketika Menlu Retno Terinspirasi Surat RA Kartini Tahun 1902
Namun, cita-cita tersebut tidak pernah dicapai. Kartini tidak pernah menginjakkan kaki di negeri Belanda.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi terinspirasi oleh salah satu surat Kartini tahun 1902, yang dibacakannya beberapa waktu yang lalu.
Dalam surat itu, Kartini bercita-cita untuk bersekolah di Belanda dan sekembalinya ke Indonesia, ia ingin mencerdaskan kehidupan bangsanya.
Namun, cita-cita tersebut tidak pernah dicapai. Kartini tidak pernah menginjakkan kaki di negeri Belanda.
Menlu Retno mengaku bangga terhada[ surat yang ditulis Kartini tersebut.
“Saya sebagai penerus Kartini bangga dengan surat yang ditulis Kartini. Kebetulan saya mendapatkan kesempatan sekolah di Belanda, 2 kali penempatan di Belanda sebagai diplomat,” tutur Menlu Retno, dalam merayakan Hari Kartini bersama para pegawai Kementerian Luar Negeri, di Pejambon, seperti dilansir di Laman Kemlu, Jumat (21/4/2017).
Bhinneka Tunggal Ika mewarnai perayaan. Para pegawai Kementerian Luar Negeri mengenakan berbagai pakaian daerah dari Sabang hingga Merauke.
Dan terakhir, imbuh Menlu Retno, “Saya menjadi Duta Besar perempuan pertama di negara Belanda.”
Surat-surat Kartini, menurut Menlu Retno, masih relevan dalam konteks masa kini, pesan-pesan mengenai masalah perpajakan, ke-Bhinekaan-an dan bahaya narkoba, misalnya.
“Ini mencerminkan kecerdasan perempuan Indonesia,” katanya.
Menlu Retno pun mengucapkan hari lahir R.A. Kartini.
“Semoga semangat kemajuan dan kecerdasan dapat dibawa dan diteruskan oleh seluruh perempuan Indonesia untuk menjadikan negara Indonesia yang lebih baik.”