Politikus Golkar: Kalau Jokowi Anggap Menteri Tak Capai Target, Ganti Saja
"Clear itu, ketua umum itu ibarat sopir kapan aja mau diganti, yang penting BPKB mobil ini sudah kita serahkan kepada pemerintah,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai mengaku tidak khawatir dengan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai reshuffle kabinet.
Yorrys mengatakan Golkar telah menyerahkan dukungan kepada Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Clear itu, ketua umum itu ibarat sopir kapan aja mau diganti, yang penting BPKB mobil ini sudah kita serahkan kepada pemerintah," kata Yorrys dikawasan Kuningan, Jakarta, Senin (24/4/2017).
Hal senada juga disampaikan Ketua DPP Golkar Andi Sinulingga.
Golkar, kata Andi, telah menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi yang memiliki hak prerogatif untuk merombak menteri di kabinet kerja.
Apalagi, Presiden Jokowi telah menetapkan target kepada para menterinya.
"Jadi kalau Pak Jokowi menganggap tidak sesuai target ya diganti saja menteri-menteri itu, nggak usah ditunggu terlalu lama," kata Andi.
Presiden Joko Widodo menyinggung soal perombakan kabinet atau reshuffle dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).
Awalnya, Presiden menyampaikan pemerintah menargetkan 5 juta sertifikat harus dibagikan kepada masyarakat pada 2017.
Target itu meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
"Tahun depan (2018) saya berikan target 7 juta sertifikat harus keluar. Tahun depannya lagi, 9 juta sertifikatnya harus dikeluarkan, untuk rakyat, petambak kecil, petani, nelayan, tukang becak," ujar Jokowi.
"Saya bekerja memang selalu memakai target," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Soal target itu yang mungkin dinilai menteri terlalu tinggi, Jokowi tidak mempersoalkannya.
"Itu urusannya menteri. Setahu saya, target itu harus dapat diselesaikan," ucap Jokowi.
Jika sang menteri tak mampu mencapai target, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.