Seorang Pria Melapor Diculik dan Dipaksa Ikut Pelatihan Militer Kelompok Teroris di Salatiga
Kelompok pria tersebut menyuruhnya diam dan memberinya air minum hingga tak sadarkan diri.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria asal Rangkas Bitung, Banten, berinisal YO mendatangi Mapolres Jakarta Barat, Rabu (26/4/2017) subuh.
Dengan keadaan linglung, kelelahan dan kelaparan, YO mengaku telah diculik dan dipaksa mengikuti pelatihan militer kelompok teroris di kawasan hutan Salatiga, Jawa Tengah.
"Memang benar ada orang datang sekitar pukul 04.00 WIB, pagi dini hari kemarin ke Mapolres Jakarta Barat," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (27/4/2017).
Martinus menjelaskan, setelah diberi makan dan ditenangkan oleh petugas, YO baru bisa dimintai keterangan pada pukul 10.00 WIB.
Kepada petugas, YO mengaku menjadi korban penculikan di wilayah Banten yang kemudian dibawa ke daerah Salatiga, Jawa Tengah.
YO mengaku beralamat tinggal di Kampung Cijalur, Sindang Mulya, Maja, Kabupaten Lebak Banten dan bekerja sehari-hari sebagai buruh lepas.
Namun, ia diminta bantu mencarikan alamat oleh empat orang menggunakan Avanza hitam sewaktu dalam perjalanan pulang bekerja ke rumah pada 18 April 2017 sore.
YO protes karena mobil tersebut justru masuk ke arah Tol Cikande Balaraja.
Kelompok pria tersebut menyuruhnya diam dan memberinya air minum hingga tak sadarkan diri.
Saat tersadar keesokan paginya, YO mengaku sempat melihat plang jalan Salatiga. Selanjutnya, kepalanya ditutup namun masih bisa merasakan perjalanan di daerah sunyi seperti di hutan.
Dan setiba di tujuan kelompok tersebut, YO mengaku melihat tempat bangunan tengah hutan pohon Mahono.
Dan di sana ia melihat dan disuruh mengikuti latihan menembak menggunakan senjata panjang dan merakit bom.
Ia juga mengaku mendapatkan doktrin-doktrin radikal.
Menurutnya, ada sekitar 80 orang yang didominasi perempuan yang berada di lokasi tersebut.
Menurut Martinus, saat ini YO berada dalam pengamanan Densus 88 Antiteror.
Densus 88 dan tim juga tengah melakukan pengecekan terhadap informasi yang disampaikan oleh YO.
Namun, sebelum itu, tim melakukan tes psikologi terhadap YO dan mengkonfirmasi latar belakang dan kegiatan YO kepada keluarganya.
"Pemeriksaan yang bersangkutan, keterangannya patut dan wajar diselidiki. Kami akan dalami dengan penyelidikan dari dan di mana dia diculik sampai dia dibawa untuk pelatihan. Kalau tidak benar, info yang bersangkutan kami abaikan. Kami sudah hubungi keluarganya. Dan mereka sedang dalam perjalanan ke Jakarta Barat dari Banten," kata Martinus.