Jokowi Tegaskan Sumber Daya Alam Laut Kunci Kesejahteraan Indonesia
Bahkan diperkirakan sumber daya alam laut Indonesia memiliki potensi kurang lebih Rp17 ribu triliun setiap tahun.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat memberikan sambutan Puncak Budaya Maritim Pesta Laut Mappanretasi 2017 di Pantai Pegagan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa telah lama memunggungi lautan.
“Padahal kekayaan kita ada di laut, sumber daya alam kita ada di laut,” ujar Presiden Joko Widodo berdasarkan keterangan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (7/5/2017).
Bahkan diperkirakan sumber daya alam laut Indonesia memiliki potensi kurang lebih Rp17 ribu triliun setiap tahun.
"Kalau kita kelola dengan baik. Ini yang belum kita kelola dengan baik," ujar Presiden.
Oleh karenanya Presiden mengingatkan bahwa sumber daya alam merupakan kunci untuk meningkat kesehateraan bangsa Indonesia.
"Sumber daya alam laut merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat kita, merupakan kunci untuk keadilan rakyat Indonesia," ujar Presiden.
Saat mengawali sambutannya, Presiden menyampaikan rasa senangnya dapat hadir di Pesta Adat Mappanretasi di Kabupaten Tanah Bumbu ini.
“Pesta adat ini menjadi bukti bahwa jati diri kita, bahwa karakter kita, bahwa budaya kita adalah kodrat dari bangsa dan negara kita Indonesia, yaitu bangsa maritim,” ujar Presiden.
Melalui kesempatan ini pula, lanjut Presiden, diperlihatkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu sudah hidup harmonis dengan lautan.
Menanggapi permintaan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming saat keduanya menyampaikan sambutan, Presiden mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjawab langsung permintaan-permintaan tersebut dalam sambutannya.
"Tapi saya catat karena kalau saya jawab pasti harus saya berikan, kalau saya catat berarti masih dalam hitung hitungan, masih dalam kalkulasi dan masih dalam kajian. Apakah itu baik untuk negeri ini, baik untuk bangsa ini. Kalau baik ya tentu saja akan saya putuskan untuk dikerjakan, untuk dilakukan," kata Presiden
Sebelum menyampaikan sambutan, Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengikuti prosesi penobatan adat berupa pengalungan kain adat, penyematan ikat pinggang. Presiden menerima Gelar Adat “Kapiteng Lau Pulo” yang diberikan oleh Ketua Lembaga Adat Tanah Bumbu Burhansyah.
Setelah mengikuti prosesi adat ini, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjalan kaki menuju dermaga untuk melihat kapal-kapal yang akan berlayar.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Bupati Tanah Bambu Mardani Maming.