Polda Riau Bentuk Tim Usut Praktek Pungli di Rutan Pekanbaru
"Tim sudah dibentuk sebelum ada perintah. Setelah kami dapat info ada praktek pungli, kami sudah membuat tim,"
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Riau membentuk tim guna mengusut praktek pemerasan atau pungli yang terjadi di dalam Rutan Klas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru.
Tim tersebut telah bekerja sebelum Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly geram mengetahui praktek pungli tersebut dan meminta bantuan Polda Riau untuk mengusutnya.
"Tim sudah dibentuk sebelum ada perintah. Setelah kami dapat info ada praktek pungli, kami sudah membuat tim untuk menyelidiki dan menyidik lidik kasus yang dimaksud," ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, kepada Tribunnews.com, Minggu (7/5/2017).
Menurut Zulkarnain, dalam penyelidikan kasus ini, tim telah mengumpulkan bahan keterangan (pulbaket) dari beberapa napi dan tahanan Rutan Sialang Bungkuk.
Termasuk dari napi dan tahanan yang tertangkap pasca-melarikan diri.
"Sejauh ini belum dalam bentuk alat bukti seperti berita acara atau barang bukti lainnya yang sudah disita," jelasnya.
Kerusuhan disertai bentrok fisik dan perusakan fasilitas terjadi di Rutan Klas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5/2017) siang.
Kejadian menjelang para penghuni dikeluarkan dari sel untuk meelaksanaan Salat Jumat.
Minimnya petugas sipir yang berjaga membuat aksi kerusuhan tersebut dimanfaatkan 442 napi dan tahanan untuk melarikan diri dari rutan.
Saat kejadian, rutan yang berkapasitas 350 orang justru dihuni oleh 1.870 napi dan tahanan.
Sementara, sipir yang berjaga hanya enam orang.
Dari 442 orang napi dan tahanan yang kabur, masih ada 179 orang yang masih melarikan diri.
Banyaknya napi dan tahanan yang kabur dari rutan di Pekambaru ini menjadi kejadian terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo menyampaikan, dari beberapa napi dan tahanan yang tertangkap pasca-melarikan diri diperoleh beberapa pengakuan tentang dugaan sejumlah pemicu kerusuhan di Rutan Sialang Bungkuk.