Ratusan Napi Kabur, Anggota Komisi III Ungkap Persoalan Klasik di Lapas
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menyoroti kaburnya narapidana di Lapas Pekanbaru, Riau.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menyoroti kaburnya narapidana di Lapas Pekanbaru, Riau.
Arsul menilai adanya problem klasik mengenai kekurangan penjaga karena tidak berimbangnya rasio petugas lapas dengan napi yang harus dijaga dan diawasi.
"Sudah lebih dari 10 tahun jadi masalah. Sehingga yang ingin didengar oleh masyarakat adalah bagaimana jajaran lapas atau kemenkumham mengatasi problem ini dibalik keterbatasan yang ada," kata Arsul melalui pesan singkat, Senin (8/5/2017).
Arsul menuturkan problem tersebut terlihat belum memiliki solusi dari jajaran pengurus Lapas.
Contohnya, mengembangkan kerjasama antara kementerian atau kelembagaan yang bersifat permanen antara Kemenkumham dan Polri
"Kan pada umumnya lapas ada di lingkaran ibu kota propinsi, kabupaten dan kota. Nah belum kelihatan misalnya bagaimana kepolisian di masing-masing tempat itu diminta untuk turut menempatkan beberapa petugas kepolisian secara tetap di LP untuk menjaga," kata Politikus PPP itu.
Arsul menuturkan waktu rawan siang hari dimana para napi tidak terkunci di ruang tahanan masing-masing. Arsul mengatakan penempatan anggota TNI/Polri telah disuarakan sejak 2015 lalu.
Saat itu, kata Arsul, Menkumham sudah menggagas untuk alih status anggota Polri dan atau TNI menjadi petugas lapas untuk mengatasi kekurangan itu.
"Hanya perlu adaptasi yang tidak terlalu lama. Tapi belum kedengaran tindak lanjut," kata Arsul.
Sebelumnya, hasil pendataan terkini, total napi dan tahanan yang kabur dari Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru Riau pada Jumat, 5 Mei 2017, mencapai 448 orang dari total 1.870 orang penghuni rutan.
Sebanyak 293 orang di antaranya berhasil ditangkap dan menyerahkan diri ke petugas. 155 orang sisanya masih buron.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo, Senin (8/5/2017).
Guntur menjelaskan, pendataan hingga Minggu (7/5/2017) pukul 22.00 WIB, ada 1.340 napi dan tahanan yang berada di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk pasca-kerusuhan Jumat lalu.
Sementara, jumlah penghuni rutan sebelum kerusuhan sebanyak 1.870 orang. Dengan demikian, ada 448 orang napi dan tahanan yang kabur.
"Total napi yang ditangkap atau menyerahkan diri 293 napi. Total napi yang masih buron 155 napi," ujar Guntur.
Kerusuhan disertai bentrok fisik dan perusakan fasilitas terjadi di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, pada Jumat siang, 5 Mei 2017, menjelang para penghuni dikeluarkan dari sel untuk pelaksanaan Salat Jumat.