Hasto Minta PDI Perjuangan Jalin Hubungan Kuat dengan TNI, Polri, NU, dan Muhammadiyah
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengharapkan seluruh kader PDI Perjuangan untuk membangun kekuatan menjaga bangsa bersama unsur negara l
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengharapkan seluruh kader PDI Perjuangan untuk membangun kekuatan menjaga bangsa bersama unsur negara lainnya.
Seperti Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan komponen bangsa yg lain serta bangga dengan alat negara seperti TNI, dan Polri.
Hal itu ditegaskan Hasto di sela-sela acara pelatihan kader utama PDI Perjuangan yang dilaksanakan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/5/2017).
"Seluruh kader PDIP harus aktif membangun tali silaturahim dengan elemen-elemen kekuatan bangsa. Seperti NU, Muhamamdiyah, serta organisasi keagamaan lain. Jangan lupa berdialog TNI dan Polri, sebab kita bangga dengan mereka" kata Hasto Kristiyanto.
Dia lalu mengingatkan, Bung Karno pernah mengingatkan bahwa Indonesia tak dibangun berdasarkan satu kekuatan saja. Namun ada berbagai elemen bangsa yang jadi kekuatan penjaga NKRI.
"Bung Karno pernah menyebut, Angkatan Perang Indonesia adalah yang terkuat di bagian bumi selatan. Sehingga kekuatan dan marabat TNI sebagai penbjaga kedaulatan negara betul-betul harus didukung," ulas Hasto.
Hasto berharap, TNI yang berjiwa dan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara tersebut kita teladani patriotismenya.
Karena itu pula, dia tegaskan PDIP berkomitmen mendorong TNI menjadi angkatan perang yang disegani, modern, dan profesional, serta penuh dengan jiwa kerakyatan.
"PDIP terus mendorong kebijakan untuk menyejahterakan prajurit dan mempersenjatai angkatan perang kita secara modern," kata Hasto.
"Sejarah telah membuktikan selama ini bagaimana mereka menjadi tentara pejuang. Mari bersama-sama untuk berjuang mempertahankan NKRI berdasar Pancasila."
"Demikian halnya terhadap Polri. Kita bangga dengan komitmen Polri menjadi alat penjaga keamanan dan ketentraman masyarakat dengan mengusahakan tertib hukum," kata Hasto.
Acara pelatihan kader utama itu diikuti dari 128 orang peserta, yang berasal dari 33 DPD PDIP se-Indonesia, utusan badan/sayap partai, serta rekomendasi DPP PDIP.
Selama pelatihan yang dibuka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu, akan ada 17 materi utama. Pemateri berasal dari internal, jajaran menteri, dan fasilitator eksternal, hingga pimpinan KPK.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.