Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Vonis 2 Tahun Penjara Justru Memperkuat Karir Politik Ahok

Jika begitu, karir politik Ahok bukan hancur sebaliknya makin menguat, makin kokoh dan makin luas, bahkan sampai ke unjung Indonesia dan luar negeri,

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat: Vonis 2 Tahun Penjara Justru Memperkuat Karir Politik Ahok
Tribunnews.com/Eri Komar Sinaga
Ray Rangkuti. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ray Rangkuti melihat penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menimbulkan simapati dari masyarakat.

Ahok saat ini menjalani hukum setelah hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis 2 tahun penjara kepada mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ahok divonis bersalah melakukan penodaan agama.

Gerakan masyarakat menyikapi vonis hakim terhadap Ahok dinilai Ray Rangkuti sebagai bentuk luka atas keadilan.

"Dia dikalahkan di Pilkada DKI yang salah satunya disebabkan isu SARA, kini ia mendekam dipenjara karena divonis menista agama. Tentu ini memantik simpati publik atasnya," ujar Ray Sangkuti kepada Tribunnews.com, Minggu (14/5/2017).

Menurut Ray Rangkuti, hukuman tersebut justru menaikan derajat Ahok.

Berita Rekomendasi

Vonis terhadap Ahok justru menimbulkan ikon baru bagi upaya melawan sikap intoleransi, anti pluralisme, dan anti kebhinekaan.

Baca: 1.200 Warga Datangi Balai Kota Serahkan KTP untuk Bebaskan Ahok

Baca: Politikus PPP Minta Jaksa Agung Kaji Kembali Pengajuan Banding Vonis Ahok

Sehingga, kata Ray Rangkuti, Ahok malah menjelma menjadi tokoh baru nasional yang mulai dielu-elukan.

Dengan begitu, ia tak lagi sekedar mantan Gubernur DKI Jakarta, tapi mulai menjadi milik warga Indonesia.

Ahok jadi fenomena nasional.

Dua tahun itu tak akan lama.

Proses bandingnya nanti berpotensi menarik simpati publik yang lebih luas padanya.

"Jika begitu, karir politik Ahok bukan hancur sebaliknya makin menguat, makin kokoh dan makin luas, bahkan sampai ke unjung Indonesia dan luar negeri," jelasnya.

Vonis Ahok juga sekaligus menarik ingatan publik tentang pentingnya toleransi, pluralis, dan Pancasila.

"Tentu saja, kita berharap kehendak untuk tetap menjaga toleransi, pluralisne, dan Pancasila sesuatu yang sejatinya abadi di setiap dada warga Indonesia," katanya.

Proses Pilkada DKI Jakarta harus menjadi satu pelajaran.

"Pilkada DKI cukup jadi pelajaran bahwa isu SARA dalam politik akan mencabik-cabik bangsa ini," katanya.

Diketahui, Aksi bela Ahok, tidak hanya terjadi di tanah air tapi juga muncul di belasan negara di Amerika, Australia, Eropa, dan Asia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas