Jokowi: Urusan Demo, Fitnah, Hujat-menghujat, Kabar Bohong, Apa Ini Mau Diteruskan?
Presiden Joko Widodo siang ini, Kamis (18/5/2017) membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2017di Istana Negara, Kompleks Istana.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo siang ini, Kamis (18/5/2017) membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2017di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Baru saja beberapa menit memulai pidatonya, nada bicara Presiden Jokowi meninggi.
Presiden Jokowi prihatin dengan situasi yang saat ini terjadi di Indonesia, yang menurutnya tertinggal dengan negara lain.
Baca: 23 Hari Jalan Kaki dari Sragen, Wanita 46 Tahun Cuma Minta Ini saat Bertemu Presiden Jokowi
Baca: Cuma Bocah Ini yang Berani Narsis dan Bicara Santai pada Presiden Jokowi
"Yang lain sudah bicara space age, bagaimana mengelola luar angkasa agar berguna bagi manusia. Kita masih berkutat untuk hal yang tidak produktif," ujar Jokowi.
"Urusan demo, urusan fitnah, utusan hujat menghujat yang selalu mengembangkan negatif thinking. Suudzon terhadap yang lain. Fitnah, kabar bohong. Apakah ini mau diteruskan?" Jokowi menambahkan.
Baca: Aksi Mahasiswa Gulingkan Jokowi Tanggal 20 Mei Hoax
Baca: Presiden Jokowi: Jangan Saling Menghujat, Jangan Saling Menjelekkan, Kita Ini Saudara
Jokowi prihatin ketika negara lain sudah masuk pada fase pembayaran non cash, membeli barang tidak lagi menggunakan credit card, melainkan mengunakan aplikasi di smartphone, di Indonesia masih berkutat di persoalan cantrang.
"Betapa kita tiap hari urusannya nelayan cantrang enggak rampung. Urusan bibit irigasi tdak rampung. Harusnya bagaimana membawa nelayan kita offshore. Kita hanya terus menerus masalah benih dan irigasi enggak rampung. Nelayan dan cantrang enggak rampung. Kita mau kemana?" ucap Jokowi.
Jokowi meminta kepada seluruh masyarakat agar benar-benar mengubah pola pikir yang rutinitas dan membahas hal yang tidak produktif jika ingin Indonesia bersaing dengan negara lain.
"Inilah yang harus kita bangkitkan. Mindset kita, pola pikir kita harus kita ubah. Jangan sampai kayak kemarin-kemarin, saya sudah geregetan masalah yang tidak produktif ini," tutur Jokowi.