Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Urusan Demo, Fitnah, Hujat-menghujat, Kabar Bohong, Apa Ini Mau Diteruskan?

Presiden Joko Widodo siang ini, Kamis (18/5/2017) membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2017di Istana Negara, Kompleks Istana.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi: Urusan Demo, Fitnah, Hujat-menghujat, Kabar Bohong, Apa Ini Mau Diteruskan?
BIRO PERS/BIRO PERS
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahan ketika ditanya sejumlah wartawan terkait kasus dugaan pencatutan namanya dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam permintaan saham Freeport, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12/2015). Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh ada pihak mana pun yang bisa mempermainkan kewibawaan lembaga negara karena hal ini menyangkut soal kepatutan, kepantasan dan moralitas. TRIBUNNEWS/BIRO PERS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Presiden Joko Widodo siang ini, Kamis (18/5/2017) membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2017di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Baru saja beberapa menit memulai pidatonya, nada bicara Presiden Jokowi meninggi.

Presiden Jokowi prihatin dengan situasi yang saat ini terjadi di Indonesia, yang menurutnya tertinggal dengan negara lain.

Baca: 23 Hari Jalan Kaki dari Sragen, Wanita 46 Tahun Cuma Minta Ini saat Bertemu Presiden Jokowi

Baca: Cuma Bocah Ini yang Berani Narsis dan Bicara Santai pada Presiden Jokowi

"Yang lain sudah bicara space age, bagaimana mengelola luar angkasa agar berguna bagi manusia. Kita masih berkutat untuk hal yang tidak produktif," ujar Jokowi.

"Urusan demo, urusan fitnah, utusan hujat menghujat yang selalu mengembangkan negatif thinking. Suudzon terhadap yang lain. Fitnah, kabar bohong. Apakah ini mau diteruskan?" Jokowi menambahkan.

Baca: Aksi Mahasiswa Gulingkan Jokowi Tanggal 20 Mei Hoax

Berita Rekomendasi

Baca: Presiden Jokowi: Jangan Saling Menghujat, Jangan Saling Menjelekkan, Kita Ini Saudara

Jokowi prihatin ketika negara lain sudah masuk pada fase pembayaran non cash, membeli barang tidak lagi menggunakan credit card, melainkan mengunakan aplikasi di smartphone, di Indonesia masih berkutat di persoalan cantrang.

"Betapa kita tiap hari urusannya nelayan cantrang enggak rampung. Urusan bibit irigasi tdak rampung. Harusnya bagaimana membawa nelayan kita offshore. Kita hanya terus menerus masalah benih dan irigasi enggak rampung. Nelayan dan cantrang enggak rampung. Kita mau kemana?" ucap Jokowi.

Jokowi meminta kepada seluruh masyarakat agar benar-benar mengubah pola pikir yang rutinitas dan membahas hal yang tidak produktif jika ingin Indonesia bersaing dengan negara lain.

"Inilah yang harus kita bangkitkan. Mindset kita, pola pikir kita harus kita ubah. Jangan sampai kayak kemarin-kemarin, saya sudah geregetan masalah yang tidak produktif ini," tutur Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas