Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemenang Tender e-KTP Paulus Tannos Kabur ke Singapura Karena Berselisih Dengan Anak Tomy Winata

Pemilik PT Sandipala Arthaputra, Paulus Tannos mengaku terpaksa melarikan diri ke Singapura karena merasa terancam jiwa dan keluarganya di Indonesia.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pemenang Tender e-KTP Paulus Tannos Kabur ke Singapura Karena Berselisih Dengan Anak Tomy Winata
Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat
ilustrasi e-KTP. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik PT Sandipala Arthaputra, Paulus Tannos mengaku terpaksa melarikan diri ke Singapura karena merasa terancam jiwanya dan keluarganya di Indonesia.

Paulus Tannos mengaku berselisih dengan anak Tomy Winata yakni Andi Winata terkait pembelian chip untuk KTP elektronik dari perusahaan Oxel System Ltd.

Paulu Tannos mengungkapkan rumahnya pernah diserang pada Februari tahun 2012.

Tannos kemudian memutuskan memboyong keluarganya tinggal di negeri Singa itu.

Baca: Paulus Tannos Akui Bersama Andi Narogong Pernah ke Rumah Setya Novanto Terkait KTP Elektronik

"Karena ada masalah chip yang saya pesan dari oxsel karena gak bisa. Ada perselisihan saya sama Andi Winata. Tiba-tiba rumah saya diserang, sehingga saya lari dari Indonesia," kata Paulus Tannos saat bersaksi melalui teleconference di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

BERITA TERKAIT

Paulus Tannos kemudian meminta maaf tidak bisa hadir di persidangan di Jakarta untuk memberikan kesaksian untuk terdakwa Irman dan Sugiharto.

"Saya minya maaf harus pakai teleconference. Tapi ada keselamatan jiwa terpaksa saya harus di Singapura," kata dia.

Berdasarkan keterangan Paulus, chip yang dia pesan dari Oxel ternyata tidak bisa dipakai untuk spesifkasi KTP elektronik.

Chip tersebut hanya cocok untuk surat izin mengemudi (SIM).

"Kenyatannya pada saat saya beli chip ke Oxel saya dibeli dengan software yang berbeda sehingga tidak bisa dipakai," katanya.

hal tersebut yang menjadi persoalan dirinya sehingga memaksa dirinya dan keluarga ke Singapura.

"Saya sampai masuk ke interpol. Jiwa saya sampai hari ini terancam," kata Paulus Tannos.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas