Eks Menkes Siti Fadilah Ungkap Bantuan 80 Ton Obat Kadaluarsa untuk Korban Tsumani Aceh
Menurut Siti Fadilah, Indonesia menerima 80 ton obat-obatan yang sudah kadaluarsa dari luar negeri ketika bencana yang meluluhlantakkan negeri serambi
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI periode 2004-2009, Siti Fadilah Supari mengungkapkan kisah memilukan mengenai penanganan bencana tsunami di Provinsi Aceh tahun 2004 silam.
Menurut Siti Fadilah, Indonesia menerima 80 ton obat-obatan yang sudah kadaluarsa dari luar negeri ketika bencana yang meluluhlantakkan negeri serambi Mekah itu.
"Saya dan Ibu Chusniah (bekas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Chusniah Rubiyana Akib) membakar 80 ton karena obat-obatan itu expired," kata Siti Fadilah saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Baca: Sekretaris Yayasan Orbit Lintas Profesi Akui Terima Cek Perjalanan Rp 500 Juta dari Siti Fadilah
Siti Fadilah menuding negara-negara tersebut memilih sikap berhemat yakni memberikan obat-obat tersebut dibandingkan mengaluarkan biaya lebih karena harus memusnahkan obat tersebut di negaranya.
"Mereka lebih irit diberikan kepada negara yang dapat bencana daripada dibakar di negaranya sendiri sehingga kita jadi buangan sampah luar negeri," ungkap Siti Fadilah.
Siti Fadilah mengaku lupa negara-negara yang mengirimkan obat-obat yang sudah tidak layak dikonsumsi tersebut.
Baca: Cici Tegal Akui Terima Rp 500 Juta dari Siti Fadilah di Rumah Din Syamsuddin
Namun, dia mengaku telah melaporkannya ke World Health Organisation (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia.
"Biaya yang bakar obat-obatan yang expired itu tidak sedikit. Saya lupa dananya darimana. Sudah kita kita lapor ke WHO," kata dia.
Siti yang mengunjungi Aceh pada 27 Desember 2004 di Aceh mengungkapkan kengerian luar biasa di Aceh.
Bagaimana tidak kata dia, mayat-mayat bergelimpangan layaknya gunung mayat.
"Masih banyak mayat-mayat pegangan tiang listrik dan jembatan. Lebih syok lagi kita tinjau rumah sakit hilang semua. Bukan hanya rumah sakit yang hilag, tetapi suster dan dokter yang hilang, yang ada adalah pasien yang teriak tidak dikasi makan dan tidak diberi obat. Saya benar-benar syok," kata Siti Fadilah.
Menteri Kesehatan RI 2004-2009 Siti Fadilah Supari didakwa menyalahgunakan wewenangnya terkait pengadaan alat kesehatan (Alkes) guna mengantisipasi Kejadian Luar Biasa (KLB) tahun 2005 pada Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan (PPMK) Depkes RI.
Perbuatan Siti Fadilah telah memperkaya PT Indofarma Tbk Rp 364.678.940 dan memperkaya PT Mitra Medidua Rp 5.783.959.060 sehingga telah mengakibatkan kerugian negara Rp 6.148.638.000.