Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wujudkan Ketahanan Air dan Kedaulatan Pangan, Kementerian PUPR Bangun 830 Embung

Dalam rangka mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan, Kementerian PUPR tingkatkan jumlah bendungan dan embung di Indonesia.

Editor: Content Writer
dok. Kementerian PUPR
Embung Ngasinan Kab. Semarang Prov. Jawa Tengah
dok. Kementerian PUPR
Embung Anggatoa, Provinsi Sulawesi Tenggara.
dok. Kementerian PUPR
Embung Merongga Raya Kab. Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
dok. Kementerian PUPR
Embung Sarimulyo Kab. Pati Prov. Jawa Tengah.
dok. Kementerian PUPR
Kolam Retensi Kebun Raya Kab. Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam rangka mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air melalui pembangunan bendungan dan embung di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2017, Kementerian PUPR menargetkan penyelesaian pembangunan 111 embung baru yang akan menambah 719 embung yang sudah selesai dibangun dua tahun sebelumnya (2015-2016), sehingga total embung baru sebanyak 830 embung.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyediaan sarana dan prasarana air demi ketahanan air dan kedaulatan pangan merupakan tugas mendukung program prioritas yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR.

“Ada embung berukuran besar dan embung kecil yang akan kita selesaikan tahun ini,” jelas Basuki beberapa waktu lalu.

Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau rembesan saat musim hujan dan dapat dimanfaatkan saat kekurangan air ketika musim kemarau. Volume embung maksimal 500 ribu meter kubik dengan kedalaman kurang dari 15 meter.

Pembangunan Embung di Kediri

Untuk mendukung ketahanan air di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas tengah membangun dua embung baru dan merehabilitasi satu embung.

Berita Rekomendasi

Kepala BBWS Brantas Fauzi Idris mengungkapkan, dua embung di Kabupaten Kediri yang saat ini sedang tahap pembangunan yakni Embung Kalipang di Desa Kalipang, Kecamatan Grogol dan Embung Ngrayut di Desa Rembang Kepuh, Kecamatan Ngadiluwih.

"Untuk Embung Ngrayut saat ini progresnya sudah 70,7 persen dan ditargetkan selesai pada Juni 2017," kata Fauzi.

Pembangunan Embung Ngrayut telah dimulai sejak awal 2017 dengan total anggaran Rp 1,9 miliar.

Embung tersebut dibangun sebagai upaya konservasi sumber daya air dengan luas tampungan sebesar 1.965 m2 dan volume kapasitas tampungan 4.028 m3.

Embung Ngrayut juga difungsikan untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi dan perikanan, serta menjadi salah satu pilihan destinasi wisata lokal di wilayah tersebut.

Selanjutnya untuk pembangunan Embung Kalipang juga dimulai awal 2017, dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar dan progres konstruksi sebesar 8,7 persen.

Untuk pembebasan lahan dan ijin penebangan tegakan, BBWS Brantas melakukan kordinasi dengan Perhutani.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas