Hindari Penumpukan Kendaraan di Tol Brexit, Pemerintah Siap Rekayasa Lalin
Jalur utama tidak hanya fokus pada Cipali saja tapi juga mengarahkan agar pemudik melalui jalur alternatif lainnya
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat musim mudik 2016 silam, terjadi penumpukan kendaraan selama berjam-jam di pintu keluar Tol Brexit hingga menyebabkan kendaraan kehabisan bahan bakar hingga korban meninggal dunia.
Guna menghindari kejadian tersebut pada mudik 2017 ini, Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan telah dilakukan koordinasi dengan kementerian terkait hingga kepolisian.
"Yang pertama adalah koordinasi, koordinator di lapangan itu adalah polri, saya dibawah polri," tutut Budi Karya Sumadi saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).
Maka nantinya saat musim mudik berlangsung, jalur utama tidak hanya fokus pada Cipali saja tapi juga mengarahkan agar pemudik melalui jalur alternatif lainnya seperti jalur Pantura dan jalur selatan.
"Kedua kita menggunakan tiga jalur, Cipali, Pantura dan Selatan secara bersama-sama. Kalau dulu kan seolah-olah kita konsentrasikan seolah-olah di Cipali. Jadi tiga-tiganya sama," ungkap Budi Karya Sumadi.
Agar tidak terjadi penumpukan juga akan dilakukan rekayasa lalu lintas (lalin) buka tutup jalan, yang akan di-manage oleh Polri.
"Evaluasi yang ketiga adalah event itu Cipali kita manage dengan volume yang sesuai dengan ketentuan, apa yang dilakukan, dari Polri ada sistem buka tutup," ucap Budi Karya Sumadi.
"Iya, contohnya kalau di Brexit penuh, Pejagan tutup, ke Selatan atau ke Utara," pungkas Budi Karya Sumadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.