PGI Sampaikan Dukacita Mendalam kepada Korban Ledakan di Kampung Melayu
PGI menduga bom bunuh diri yang terjadi merupakan bagian dari rangkaian teror bom dan berbagai bentuk kekerasan lainnya yang terjadi selama ini.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia menyampaikan dukacita mendalam kepada 3 korban meninggal dunia dari Polri maupun korban lain yang luka-luka.
"Kiranya Tuhan memberi kekuatan bagi segenap keluarga yang ditinggalkan dalam menghadapi masa-masa sulit ini," ucap Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampow kepada Tribunnews.com, Kamis (25/5/2017).
PGI menduga bom bunuh diri yang terjadi merupakan bagian dari rangkaian teror bom dan berbagai bentuk kekerasan lainnya yang terjadi selama ini.
Para pelaku kekerasan atas nama agama, dengan pendekatan sedemikian akan memberi semangat baru kepada calon-calon lain untuk berbuat sama.
Sejatinya tegas dia, semua agama senantiasa mengajarkan damai, kasih dan kemanusiaan. Namun akhir-akhir ini makin banyak orang menjadikan agama sebagai penyalur kebencian, kekerasan dan penganiayaan.
Dalam kaitan inilah PGI mengimbau seluruh umat beragama untuk kembali kepada esensi hidup beragama. Yakni membangun persudaraan sejati dimana kemanusiaan dan keadaban menjadi pijakan bersama di tengah keragaman budaya, agama dan kepentingan.
Di sisi lain, peristiwa ini juga tidak bisa dilepaskan dari abainya negara selama belasan tahun belakangan ini atas berkembangnya paham-paham radikalisme dan aksi-aksi intoleransi.
"Negara terlalu abai dengan munculnya ujaran-ujaran kebencian di ruang publik. Selama belasan tahun, negara bahkan terkesan memfasilitasi bertumbuhnya kelompok-kelompok yang mengedepankan kekerasan dan pembunuhan atas nama agama."
Untuk diketahui, tiga anggota Polri yakni Bripda Taufan, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Gilang Adinata gugur saat tugas di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.
Ledakan juga mengakibatkan enam anggota Polri dan lima masyarakat sipil luka-luka dan dirawat di RS Premier Jatinegara, RS Budi Asih dan RS Polri Kramatjati. (*)